ANDREW : FL || 1. BERTEMU KEMBALI

22 1 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seorang gadis cantik kini sedang berdiri di depan sekolah sma Antariksa. Terdiam dengan mata menjelajahi sekolah itu. Lalu, tak lama helaan nafas terdengar keluar dari mulutnya.

Gadis yang tak lain dengan nama Hiyela Briel Mhizais, atau yang sering dipanggil Briel itu kini melangkahkan kakinya memasuki sekolah barunya.

Walau nyatanya hal yang tidak dia sukai adalah berpindah-pindah sekolah dan mencoba mencari teman lagi. Bukankah itu menjengkelkan.

Selama Briel memasuki sekolah itu, tentu saja ada pasang mata yang terus tertuju kepadanya. Dam itu, hal biasa bukan? Briel hanya cuek dan terus melangkahkan kakinya mencari ruangan guru terlebih dahulu.

Tapi, Briel tidak tersesat di sana. Karena, dulu dia pernah mengelilingi sekolah itu bersama seseorang yang sangat dia sayangi. Sekarang, mereka sudah beda cerita.

Saat Briel hendak masuk ke ruangan guru, tiba-tiba ada seseorang yang berlari dari koridor hingga menabrak Briel. Gadis itu terjatuh ke lantai dan pantatnya berhasil mengenai marmer sekolah yang dengan dingin.

Briel memejamkan matanya dan menahan sakit pada bokongnya. Tangannya terkepal dan kepalanya menunduk dalam. Luar biasa sakit yang dia rasakan sekarang.

"Sorry, sorry, gue gak sengaja." Seseorang yang menabrak Briel itu berucap sambil menyodorkan tangannya ke dengan wajah Briel.

Briel menghela nafas dan mendongak sembari meraih tangan pemuda yang ingin menolongnya itu. Tapi, saat melihat wajah pemilik tangan itu, Briel langsung menarik kembali tangannya dan langsung bangkit berdiri. Pemuda itu juga nampak sama dan menjauhkan tangannya.

Dan beberapa menit, terjadi keheningan di sana. Hingga, Briel membuka kembali suaranya. "Kalau jalan hati-hati, jangan lari-lari," peringatnya dan memutar badan hendak masuk kembali ke ruang guru.

Briel memegangi gagang pintu ruangan itu. Tapi, saat ingin masuk, lagi-lagi ada aja yang mencegahnya. Seperti seseorang yang tiba-tiba memanggil namanya padahal dia murid baru di sana.

"Heyi!" panggil seorang pemuda.

Pemuda itu tak lain adalah Gilang. Yang mengunbar senyumannya dan langsung merangkul pundak Andrew akrab.

"Lo murid baru di sini?" tanya Gilang dengan ekspresi binar di wajahnya.

Briel mengangguk. "Gue pikir lo udah lupa sama gue." Gadis itu berucap lalu terkekeh, sebelum melirik Andrew sebentar.

Gilang yang paham dengan ucapan gadis itu ikut melirik Andrew yang hanya berwajah datar. "Nggak lah! Lo Hiyela Briel Mhizais, seorang gadis bernama unik. Sejak dulu, gue gak tau harus manggil lo apa. Hey, Heyi, atau ... Hay?" kata Gilang lalu tertawa.

Briel hanya tersenyum tipis dan menggeleng. "Jangan panggil dengan itu lagi, apalagi dengan panggilan Hay, mulai sekarang panggil Briel aja. Nama tengah gue," sahut Briel.

Andrew : Forgotten LoveWhere stories live. Discover now