Bagian II🥀> resmi menjadi bayangan

137 67 138
                                    


"Aku benci kehilangan."

_Aksara

•••

"Maaf Ayah,maaf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf Ayah,maaf."

Aksara bersimpuh di kaki Juan,memohon dengan sangat pada sang Ayah,berharap laki-laki dengan tubuh kekar itu berhenti menendang nya.

Tubuhnya sudah lelah,ia ingin istirahat.
Lebam biru ini begitu ngilu untuk ia rasakan, jadi tolong hentikan.

Juan berhenti,ia menatap Aksara dengan tatapan benci.
Baru saja hendak mengucapkan syukur pada Tuhan,Aksara malah di buat berteriak tanpa suara karena di pukuli dengan balok kayu.

Sakit,badan nya terasa hancur berkeping-keping.

"KAU..!" Teriakan Juan berhenti, ia hanya menatap Aksara sesat kemudian meludahi nya.

Juan berjalan menjauh dari tubuh kecil ringkih yang tergeletak tak berdaya.
Di berteriak marah lantas meninju dinding beton gudang gelap itu.

"Tangan Ayah berdarah." Itu adalah hal pertama yang di pikirkan oleh Aksara.
Aksara memang terluka,tapi dia tetap tak ingin melihat orang lain terluka.

Ia ingin kesana,membantu Ayahnya untuk membersihkan luka itu.
Walaupun nantinya ia hanya akan diteriaki sebagai 'anak tidak diinginkan',tak apa,Aksara hanya ingin Ayahnya tau, bahwa ia akan tetap peduli bagaimanapun sang Ayah memperlakukan nya.

Karena Aksara tak bisa bicara,maka tindakan adalah satu-satunya yang bisa Aksara lakukan.

Juan pergi dari sana,memukuli anak itu sama sekali tidak membuat amarah nya hilang.

Semua karena pebisnis saingan nya, pria sialan itu melakukan kesalahan karena mencuri keuntungan dari perusahaan Juan.

Melihat Juan pergi,membuat Aksara tersenyum tipis.
Begitu pilu untuk di sebut sebagai sebuah senyuman.

Anak itu tersenyum seakan ingin menyerah,tapi binar kehidupan di mata sayu nya masih saja begitu menyilaukan.

Aksara tak bisa bergerak,lebam biru yang nyaris menghitam di tubuhnya begitu sakit untuk ia tahan.
Aksara juga ingin berteriak,dia kesakitan.
Tapi sebesar apapun Aksara membuka mulut nya,tak ada satu katapun yang keluar dari sana.

Aksara benci menjadi manusia bisu.
Aksara benci karena tidak sempurna.
Aksara benci dengan hidupnya.

Jadi,karena itu,kenapa tidak ia akhiri saja bukan ?

Yang Disampaikan AKSARA [ ON GOING ] Where stories live. Discover now