Bagian III🥀 > kembali membentuk harap

137 75 152
                                    


"Selamat berulang tahun,saudara."
_Aksara

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Seperti biasa,permainan yang memukau." Puji Pria dewasa berstelan jaz hitam lengkap,mata sipit nya tak lepas pada permainan Piano remaja di atas panggung sana.

"Tidak sehebat itu juga,anak itu masih memiliki banyak kekurangan." Timpal Pria dengan pakaian senada di depan nya.

"Oh ayolah Mr.Juan, bukan kah setidaknya anda harus memuji nya sesekali ? Dia itu berbakat,anda harus mengakui nya." Pria di sebelah Juan menggeleng tak setuju,mereka berbeda pendapat lagi untuk pembahasan yang masih sama.

"Mr.Chen, anda terlalu menilai tinggi pada anak itu lagi. Jika saya katakan bahwa dia masih tak sempurna,maka itu kenyataan nya." Juan berucap tegas,tak begitu tertarik dengan pertunjukan Piano di atas panggung itu.

Mr.Chen tersenyum pasrah saat adu argumen ini dimenangkan kembali oleh pria didepan nya.
Lagi pula pendapat ahli itu selalu benar. Sedangkan ia hanya lah seorang pebisnis,bukan bidang nya mengenai musik atau sejenisnya.
Pria keras kepala didepan nya inilah yang lebih paham.

Mr. Chen bangkit,hendak pergi dari meja bundar tempat mereka berdua tengah menikmati suasana Restoran di salah satu hotel bintang lima Ibu Kota.

"Aku akan menyapa nya sebentar,mungkin malam ini akan jadi malam keberuntungan ku. Setidaknya mungkin anak semata wayang mu itu akan bermurah hati membalas ucapan selamat malam ku." Mr. Chen pergi dari sana tepat setelah remaja di atas panggung itu memberi salam penutup pertunjukan.

"Jangan terlalu keras teman. Kau tau,anak-anak itu sangat rapuh." Nasehat nya seraya menepuk singkat pundak kekar Juan,kemudian melanjutkan langkahnya untuk mendatangi bintang malam ini.

______

"Selamat malam tuan berbakat." Sapa Mr.Chen hangat pada remaja yang baru saja turun dari atas panggung.
"Pertunjukan yang luar biasa Areksa." Puji nya sambil mengacungkan dua jempol nya bersemangat.

Remaja itu tersenyum sekilas,kemudian mengangguk singkat membalas sapaan dari salah satu penggemar setia nya.

"Kau tau, putri kecil ku masih tertarik untuk mengundang mu makan malam bersama. Jika kau-"

Areksa atau yang lebih tepatnya adalah Aksara,kembali menggeleng singkat namun terasa begitu tegas akan penolakan.

Mr.Chen mendesah kecewa, kembali ajakan nya di tolak dengan gelengan kepala khas pemuda di depannya ini.

Yang Disampaikan AKSARA [ ON GOING ] Where stories live. Discover now