Bagian VI🥀 > orang baru,Terumbu namanya

87 51 103
                                    


"Dia berisik yang mengundang pikir.Semoga dia,bukan hadiah terakhir yang takdir kirim."
_Aksara

•••

Langit Rinai keluar dari cafe yang awalnya hendak ia kunjungi

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Langit Rinai keluar dari cafe yang awalnya hendak ia kunjungi. Urung niat nya saat melihat laki-laki yang ia ketahui bernama Aksara ternyata bekerja di Cafe tersebut.

Melihat bagaimana mereka semua tertawa terbahak-bahak, membuat Rinai jadi malu sendiri untuk menampakkan wajahnya.

Tak di duga,seseorang yang ia coba hindari, malah meengejar nya.

Rinai menoleh saat merasa Aksara menarik lengannya terlalu kuat.
"Lepasin," Ujar nya ketus membuat Aksara semakin merasa bersalah.

Aksara buru-buru menulis sesuatu pada note book kecil yang selalu ia bawa kemana-mana,lantas berlari kembali mengejar Rinai yang sudah lebih dulu berjalan melewati halte bis.

'Maaf,aku bersumpah, mereka tidak mengejek mu sama sekali.'

Rinai merotasikan mata nya membaca tulisan di lembaran kertas kecil di tangan Aksara.

Satu jari telunjuk nya mengarah tepat di wajah Aksara,membuat Rinai harus mendongak untuk menatap netra hitam kelam itu.
"Kalau lo ? Lo ngejek gue gak ?" Tanya nya menuntut saat itu juga.

Melihat Aksara yang hanya diam,membuat Rinai semakin kesal.
Rinai mempercepat langkahnya,meninggalkan Aksara yang kemudian membuntuti di belakang.

10 menit berlalu dan Aksara masih saja membuntuti gadis dengan nama unik didepan nya itu.

Gadis itu terus menapaki trotoar, melewati setiap halte bis yang sempat berpapasan dengan mereka.

Sampai akhirnya Rinai menyerah dan membalikkan badannya dengan wajah masam tak enak di pandang.
"Lo gak capek apa ngintil mulu ? Balik kerja sana ! Awas aja kalau di pecat malah nyalahin gue lo, gue bakar ampe gosong lo pucet." Sungut nya tak terima dengan tingkah menyebalkan Aksara.

Aksara menghela nafas untuk kesekian kali. Gadis ini,Langit Rinai dengan segala sumpah serapah serta mulut tajam yang sering kali membuat sakit hati adalah hal baru bagi Aksara.

Bagi Aksara,Rinai itu bukan lah gadis yang baik. Tapi tampaknya, dia juga bukan gadis jahat yang suka memukuli orang lain.

Buktinya selama ini Aksara hanya di kata katai,tapi belum satu pun pukulan yang melayang.

'Mereka semua yang menyuruh ku untuk meminta maaf padamu. Jadi aku tidak akan di pecat.'

Demi melihat kalimat yang Aksara tulis di note book kecilnya, Rinai kembali menuding wajah Aksara dengan penuh rasa tak suka.

"Oh gitu..,Jadi kalau lo gak di suruh sama mereka, lo gak bakal mau minta maaf dong ?!" Gerutu Rinai tak terima.

Aksara menjadi panik,berulang kali ia menggeleng dan meelambaikan kedua tangan nya dengan kasar. Berusaha keras agar gadis di depannya ini tak salah paham. Lagi pula Aksara tak bermaksud demikian,ini kesalah pahaman.

Yang Disampaikan AKSARA [ ON GOING ] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt