1. Triangle

188 32 17
                                    

Disclaimer!

Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni hasil dari karangan dan imajinasi penulis.
Jika ada kesamaan tempat, nama tokoh, dan kejadian itu adalah kebetulan semata.
Menulis itu butuh effort dan suasana hati yang baik, jadi marilah kita bersama-sama untuk saling menghargai, saling memberi apresiasi. Aku harap semuanya dapat bijak dalam membaca 🙏

Aku tahu yang membaca disini adalah orang-orang yang baik, mari untuk tidak menabur kebencian di lapak ini.

Atas perhatiannya Shin ucapkan terimakasih 🙏

Disappointed adalah salah satu karya yang pernah aku update di tele, dan aku memilih untuk melanjutkannya disini.





Cuaca menjelang siang hari ini memang sangat mendukung, lumayan bisa dibilang terik, meski begitu tidak membuat nona Jo goyah saat mengayuh sepeda keranjang miliknya hingga tempat tujuan. Dalam keranjang sepeda tersebut, ada tumpukan pakaian kotor yang akan dia beri ke jasa cuci setrika pakaian. Benar, jasa laundry. Di daerah tempat tinggal nona Jo, tempat-tempat seperti itu jaraknya cukup jauh. Mau tak mau nona Jo harus mengayuh sepeda hingga tiga puluh menit lamanya.



"La.. La.. La.." Nona Jo bersenandung tatkala menghentikan kayuhan sepeda.
Tangan kecilnya mengangkat tumpukan baju dengan berat kurang lebih tiga kilo yang dibungkus oleh satu kantung plastik. Ia melangkah santai membuka pintu toko, mengabaikan tulisan CLOSE yang terpampang besar pada pintu toko tersebut. Tidak apa, selama tidak dikunci oleh si pemilik laundry, anggap saja rumah sendiri.

Lagipula, ini sudah pukul sepuluh lewat tiga puluh menit. Mau jadi apa usaha ini jika jam segini saja belum juga buka. Dengan baik hatinya Jo memperingatkan si pemilik toko agar jangan menjadi pengusaha yang pemalas. Baik sekali ya bro, tindakan terpuji ini harus segera kita beri apresiasi.


"Mas, bangun mas." Gadis yang memiliki nama lengkap Jollee Hwang itu berusaha memberi toelan pada pipi pria yang sedang menundukkan kepala di atas meja kasir.

"Sudah berapa kali aku katakan padamu, jangan memanggilku dengan sebutan itu. Gadis genit, perayu ulung! Tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk beristirahat? Di depan sudah ku buat tanda CLOSE agar tidak ada pelanggan yang datang. Mengapa kau selalu mengganggu hidupku, nona genit!? Aku lelah! Mengapa orang-orang seperti mu selalu ada di belahan bumi bagian manapun!"

Astaga, sakit hati Jollee mendengar amarah dari sang tuan. Biasanya jarang berbicara, sekali emosi dilampiaskan pada Jollee begitu saja. Memangnya Jollee ini pelanggan apaan, bos. Tidak habis pikir, baru membangunkan saja sudah dimarahkan habis-habisan. Bagaimana kalau tiba-tiba Jollee memeluk hangat tubuh bidang itu? Apakah langsung dihempaskan ke laut?

"Sabar. Hidup memang suka tidak adil, suka kejam. Tapi apa tidak keterlaluan melampiaskan pada gadis baik hati sepertiku?" Alih-alih merasa sungkan, Jollee malah tambah semangat untuk memberikan tepukan sayang di kepala pria itu.


"Pergi saja kau nona Jollee. Aku sedang tidak berminat untuk membuka laundry." Min Yoongi namanya, kalau saja Jollee tidak datang tepat waktu maka pergelangan tangannya sudah terluka. Ia sedang menyimpan benda kecil tajam yang biasa disebut dengan silet.
Sudah seperti remaja baru lahir yang diputuskan oleh cinta saja bung Yoongi ini.

"Hanya tiga kilo pakaian saja, tuan. Kenapa kau parah sekali sih? Nanti aku dan Ibu tidak mau berlangganan lagi pada jasa laundry tidak elit milikmu."

Yoongi gemas ingin memberi tendangan pada bokong anak gadisnya nyonya Hwang, daripada emosinya semakin naik, ia memilih bangkit dari duduknya lalu mendorong bahu si gadis genit dengan kedua tangan kekarnya agar mau berjalan keluar toko. "Sana sana sana. Aku tidak peduli. Gadis jelek sepertimu hanya membuat moodku semakin menurun saja."

DISAPPOINTED || Min Yoongi Where stories live. Discover now