5. Ending

76 17 21
                                    



Sore yang tak kunjung usai. Angin berhembus pelan menambah rasa nyaman pria yang sedang duduk bersama orang-orang terkasihnya. Tidak ada dari mereka berani untuk membuka suara, semuanya diam menunggu sampai satu-satunya pria disana setidaknya mengatakan sepenggal kalimat. Mereka tahu, ini akan terjadi setiap tahunnya tatkala mereka mengunjungi suatu tempat. Dimana hati pria itu akan terasa tercabik bila mendatangi lokasi tersebut.

Siapa lagi kalau bukan Yoongi.

Sejujurnya yang merasa terluka bukan hanya Yoongi. Orang-orang di sekitarnya juga sama terluka. Namum masing-masing dari mereka memilih untuk menyimpan kenangan buruk itu, hal itu akan menjadi sejarah masa lalu yang sampai kapanpun tidak akan pernah bisa dilupakan dan tak bisa pula untuk diungkapkan.

"Ayah. Jangan sedih terus-menerus. Ayah selalu seperti ini kalau sudah mengunjungi bibi."


Yoongi tersenyum simpul mendengar tutur kata putrinya yang terkesan dewasa padahal usia baru menginjak enam tahun. "Kalau begitu ayah tidak akan sedih lagi. Sebagai gantinya, maukah Hani menemani Ayah membeli sebuket bunga untuk Ibu?"

Gadis kecil itu mengangguk patuh dengan tawa gemas yang membuat Yoongi bersemangat mendengarnya. Hani, putri Yoongi yang sangat dicintai. Ia begitu takut mengalami kehilangan lagi setelah mengalami kehilangan dua orang yang sangat amat ia cintai sekitar tujuh tahun yang lalu. Maka dari itu, sebisa mungkin Yoongi menjaga dan memantau Hani agar tak terluka seujung rambut pun meski itu mustahil terjadi karena pada dasarnya kita semua pasti akan mengalami luka dan kehilangan. Cepat atau lambat, kita akan mendapatkan giliran. Semua ini hanya masalah waktu.


Yoongi dan sang putri berjalan keluar rumah. Sembari berjalan, maka sembari pula ia teringat pada kenangan pahit di tujuh tahun sebelumnya. Ketika Jiya dan sang adik melakukan proses tranplantasi ginjal. Sebelum mereka akan melakukan operasi, Yoongi sempat bercanda tawa dengan kedua gadis naif itu. Yoonji sebagai adik yang baik hati berjanji, setelah semua permasalahan yang telah terjadi, ia berjanji tidak akan menyusahkan Yoongi dan tidak akan menyusahkan semua orang lagi. Dengan sangat senang Yoongi mengusak rambut tipis adiknya, memberi ciuman kasih sayang sebagai seorang kakak di dahi Yoonji.

Sementara Jiya mengatakan akan selalu mencintainya dimanapun dan sampai kapanpun. Yoongi sangat mengingat dengan jelas mimpi mereka untuk membangun kedai tteokbokki bersama. Bahkan, Yoongi juga sangat mengingat dengan jelas kata-kata terakhir Jiya pada saat itu, bahwa Yoongi harus menjalani hidup dengan baik meskipun ada Jiya atau tidak ada Jiya di sisinya. Ia ingin melihat Yoongi bahagia bersama wanita yang tepat jika Jiya tak bisa menemani hari-harinya seperti dulu.

Tak lama, proses tranplantasi pun terjadi. Sekitar dua jam kemudian, Yoongi mendapat kabar buruk yang sampai saat ini menjadi momok dalam hidupnya. Yoonji mengalami penggumpalan darah dan darahnya banyak terkuras, sementara Jiya mengalami infeksi. Dua hal itu yang menyebabkan Yoongi kehilangan dua orang tercintanya. Ia menangis histeris sampai tak sadarkan diri selama seharian penuh. Semuanya berputar layaknya mimpi, Yoongi tersadar bagai orang linglung. Bangun dengan penuh kesenduan, dunianya mendadak jadi gelap tanpa gairah sedikitpun. Ia tak bisa menangis lagi bahkan tertawa. Begitupun Jollee terus menjaga dan merawatnya sepenuh hati.

Sampai suatu ketika, pria Min menyadari bahwa ia tak bisa terus hidup seperti itu. Kalimat terakhir Jiya menjadi penopangnya selama ini. "Yoongi harus menjalani hidup dengan baik meskipun tidak ada Jiya di sisi", kini Yoongi benar-benar hanya mengikuti alur hidup saja. Menikah dan mempunyai anak dengan Jollee kendati rasa cinta telah habis di orang pertama. Jangan katakan Yoongi kejam, dunialah yang terlalu kejam padanya. Menikah dengan orang yang tidak sepenuhnya ia cinta, bukan berarti ia boleh seenaknya bersikap kasar. Jollee tetap diperlakukan layaknya istri meski Yoongi lebih banyak diam semenjak tragedi itu terjadi.





DISAPPOINTED || Min Yoongi Donde viven las historias. Descúbrelo ahora