4. With you tonight 🔞

122 26 33
                                    

Malam itu, tiga manusia di tempat yang berbeda, namun sama-sama tidak bisa tertidur. Ada yang menangis, ada yang merenungi nasib, ada yang memikirkan segala hal yang terjadi pada hidupnya sampai overthingking. Jollee di dalam kediamannya tak mampu berpikir dengan benar, rasa bersalah dan rasa menginginkan cukup kuat beradu menjadi satu. Salahkah dia mencintai Yoongi? Apakah hubungan Yoongi dan sepupunya masih berlanjut? Di sisi lain Jiya tak henti-hentinya menangis sesenggukan, ingin putus tapi rasanya juga masih mencintai. Memberi kesempatan pada Yoongi apakah hal yang sudah tepat? Ketakutannya terletak pada keputusan Jiya yang ingin mendonorkan ginjal pada Yoonji. Kalau mereka menjalin hubungan kembali, sudah pasti keputusan itu harus dibicarakan lagi kepada sang mantan terindah. Jiya tak mau itu, Yoongi jelas menolak niat baiknya. Sementara Yoongi sendiri, dia amat sangat terpukul. Kepalanya bercabang seperti dibelah menjadi tujuh. Adik sakit, kehilangan kekasih, khilaf berbuat salah gara-gara terbujuk rayuan setan. Semuanya jadi berantakan. Sakit kepala Yoongi memikirkan bagaimana menyelesaikan semua masalah itu satu per satu.

Dua minggu lagi dokter akan meminta kembali keputusan mengenai donor ginjal, Yoongi bingung harus meyakinkan bagaimana lagi agar Jiya tak perlu melakukan hal itu. Bukan berarti Yoongi tak sayangkan sang adik, hanya saja ia mau mendapatkan donor tersebut dari orang lain selain Jiya. Min sebagai pria, sangat menginginkan wanita-wanita kesayangannya hidup sehat bersama. Sungguh pilihan yang sulit. Sedari dahulu Yoongi tak pernah bisa yang namanya memilih suatu hal apapun itu. 

Mata Yoongi semakin memerah kala ia berusaha berbicara pada adik yang masih saja terus tertidur. "Aku harus apa, Yoonji? Lebih baik aku saja yang dipanggil oleh Tuhan." Tak bisa lagi ditahan, Yoongi menangis lagi. 

Dengan segenap keberanian yang kini ia coba bangun, ia merogoh saku untuk mengambil benda persegi kepunyaannya. Benar, ponsel untuk menghubungi Jollee. Ada sesuatu yang harus ia sampaikan pada wanita sebaik nona Jo. Meski tahu ia akan menyakiti hati wanita itu lagi dan berkali-kali, namun ia harus mengatakan agar tak ada lagi kesalahpahaman. Yoongi harus menyelesaikan semua ini satu persatu. 

"Halo." Suara di seberang sana menyadarkan pria Min.

"H-halo. Nona Jo.."

"Ada apa Yoongi?"

"Jollee nuna." 

"Berbicaralah dengan benar. Kau mendadak jadi gagap ya?"


"Jollee nuna.. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." 

Tidak ada sahutan apa-apa selama panggilan tersambung, Yoongi memilih melanjutkan ucapannya. "Aku ingin berterimakasih dan meminta maaf padamu. Terimakasih banyak karena selama ini kau sudah sangat baik terhadapku. Sering membantuku, kendati aku sudah sangat sering membuat hatimu sakit. Dengan tulus aku meminta maaf padamu, aku tak bisa membalas perasaanmu Jollee. Aku terlalu mencintai Jiya. Tidak ada yang bisa menggantikan dirinya di hatiku walaupun aku sudah mencoba membuka hati. Maafkan aku Jollee, maaf dan terimakasih untuk semuanya. Aku siap jika setelah ini kau membenciku seumur hidup." 

Tiga detik belum juga ada sahutan. Sempat mengira bahwa sambungan sudah terputus, nyatanya tidak. Tepat di detik ke empat Jollee bersuara dengan nada serak yang sedikit dipaksakan. "Hei, Yoongi. Tak perlu sampai meminta maaf begitu. Dengarkan aku, jangan jadikan itu beban. Aku juga salah dalam hal ini. Baiklah, lupakan." Jollee memaksakan tawa di akhir kata.

"Sungguh? Kau tak mengapa?"

"Ya. Jangan khawatir, aku tak secengeng itu. Oh ya, aku sudah dengar semua soal adikmu dari Jiya. Kau harus menguatkan diri, Yoon. Aku yakin kau pasti bisa." 

"Heum, begitu lah. Aku dilanda kegundahan yang berat. Untukmu Jo, aku doakan agar kau mendapatkan pria baik tak seperti aku." 


"Aku tutup dulu panggilannya Yoon, ibu memanggilku." Di tempat Jollee menidurkan diri, air mata tidak bisa terbendung lagi kendati Jollee berusaha meredam tangis dengan menutup mulut dengan kedua tangannya. Ia tahu ini bakal terjadi, tetapi tetap saja dadanya terasa menyesakkan. Benar, ia merasa tak pantas untuk dicintai. Pria mana yang mau dengan wanita tak bermoral seperti dirinya.

DISAPPOINTED || Min Yoongi Where stories live. Discover now