Alexandrea Junior High School. Sekolah milik Prabu ini memang berbasis internasional, anak yang bersekolah disini yakni mereka yang orang tuanya dari kalangan atas.
Meski ada beberapa yang dapat bersekolah melalui beasiswa, tetap saja latar belakang keluarganya cukup berada. Beasiswa yang diberikan bukan untuk orang tidak mampu, melainkan untuk siswa berprestasi. Menjalani serangkaian test.
Seperti yang dilalui oleh Jasmine, hingga ia bisa mengenyam pendidikannya disana. Namun Jasmine juga mengajukan persyaratan keringanan biaya, yang memang ada program untuk kalangan bawah.
Jasmine membayar sekolah dibantu oleh Ibu Rahma, ia bekerja paruh waktu di dua tempat sepulang sekolah dan di hari libur. Salah satunya menjadi pelayan kafe dekat sekolah, yang Isaac ketahui milik temannya.
Isaac saat ini berada dihadapan bos pemilik kafe, yang tak lain adalah Zargan, teman semasa sekolahnya dulu. Zargan membuka kafe ini semenjak ia masih sekolah, lama kelamaan kafe ini menjadi besar dan memiliki banyak cabang. Zargan juga sudah mempunyai restoran.
"Jadi, ada hal penting apa nih? Tumben," ucap Zargan duduk santai di sofa ruangannya, ia cukup terkejut dengan kedatangan Isaac.
Ya memang Isaac beberapa kali berkunjung tapi itu dengan Elara bukan sendirian, apalagi mencarinya.
"Lo inget karyawan lo yang namanya Jasmine?" Tanya Isaac setelah menarik nafas, entah kenapa kepalanya sedikit pusing hari ini.
"Oh, si dedek gemes? Dia udah gue pecat sih, manager gue bilang dia nyuri uang," jawab Zargan berusaha mengingat karyawan yang paling muda dan imut di kafenya.
Mendengar panggilan 'dedek gemes' dari Zargan untuk adiknya, Isaac mendelik dan berdecak kesal.
"Kenapa sih lo? Selingkuh lo dari Elara ke dedek gemes?" Tanya Zargan menyeringai, ia tidak menyangka sahabatnya menyukai gadis kecil itu.
Memang sih Jasmine itu imut, cantik, pekerja keras, penurut, tapi kalau harus dikejar - kejar manusia tukang marah ini, kasihan juga.
"Dia adek gue, jangan sembarangan lo," tegur Isaac, ia semakin tidak suka pada arah pemikiran Zargan.
"Gue tunda pertanyaan soal kenapa bisa dia jadi adek lo, tapi gue mau tahu kenapa lo nanyain dia ke gue?" Zargan merasa ada yang bermasalah, Isaac bukan orang yang mau jauh - jauh datang ke kafenya ditengah kesibukan mereka berdua, hanya untuk memberitahu bahwa Jasmine adiknya 'kan?
Isaac terdiam, kepalanya berdenyut. Ia tidak tahu harus bicara bagaimana, mendengar cerita Jasmine yang semua masalah besarnya muncul dari adik tunangannya, cukup mengejutkan.
Ia mungkin bisa menyembunyikan kegelisahan hatinya di mansion, tapi jika diluar seperti ini, Isaac sulit mengendalikan hatinya.
Bagaimanapun, Isaac telah merencanakan pernikahan dan menjatuhkan hati untuk Elara. Walau kerap kali Elara membuatnya emosi, memoroti uangnya.
Tapi apa yang sudah dilakukan Laura tidak bisa ia tolerir, sangat keterlaluan membuat Jasmine kesulitan diluar sana.
"Lo bisa cerita dari awal kalau lo bingung," ucap Zargan, ia memperhatikan Isaac yang sedikit pucat. Isaac dan Zargan sudah mengenal lama dan tidak mungkin ia tidak tahu bagaimana tabiat Isaac.
Setelah diam beberapa saat, Isaac akhirnya menceritakan dari awal kejadian 'pencurian uang', lalu malam pesta kembalinya Jasmine hingga pagi tadi ketika Jasmine menceritakan kesulitannya.
"Adek gue minta gue bubar sama Elara," tutup Isaac pada ceritanya sambil memijit diantara alisnya.
"Lo gimana sama Elara emang?" Tanya Zargan yang kini mengerti persoalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE [ END ]
Teen Fiction[ SEASON I ] Kamu tidak akan bisa mengenal seseorang, kecuali kamu sudah masuk ke dalam kehidupannya. Begitu kata Jasmine, setelah mengarungi lautan kehidupan yang sama sekali tidak sedikit badai yang dihadapkan kepadanya. Jasmine remaja berusia 15...