I love you, But .....

4.7K 220 3
                                    

Sorry for late update, guys. 🙏🏻

This chapter maybe rate 17+, cuma sedikit. Semoga tetap masuk ke dalam alur ya.
.
.
.

Seminggu telah berlalu dari kejadian penembakan. Keadaan Vincent pun mulai membaik meski masih belum bisa beraktivitas keluar mansion.

Hari ini Jasmine perdana mengikuti ekstrakurikuler memanahnya, ia tergabung ke dalam club yang bernama Arc Angel, beranggotakan 10 orang untuk satu club.

Jasmine baru saja selesai memakai seragam memanahnya -ala seragam Kyudo Japan, celana rok berwarna donker dengan atasan pendek berwarna putih. Ia mengikat rambutnya cukup tinggi, memperlihatkan leher putih jenjangnya.

"Eh itu kak Marvin," teman - teman Jasmine buru - buru mengambil alat - alat memanah mereka dan berdiri berjejer. Sedangkan Jasmine tidak menyadari hal kedatangan Marvin, ketua clubnya.

Sebenarnya ketua club Arc Angel adalah perempuan, tapi sosoknya belum bisa muncul karena masih ada izin dispensasi dari sekolah. Jadi Marvin mewakilkannya sebagai ketua umum ekstrakurikuler memanah Alexandrea.

"Khmm," Marvin berdehem bermaksud menyadarkan Jasmine, namun gadis itu masih dengan santai memakai kaos kakinya lalu merapihkan pakaian dan memastikan rambutnya sudah tertata rapih.

Bella menyadari tatapan Marvin pada teman kelasnya, ia segera menarik pergelangan tangan Jasmine untuk berdiri di sebelahnya.

Bruk!

Marvin dengan sigap menangkap Jasmine yang akan terjatuh karena tersandung roknya sendiri, matanya melotot tajam penuh amarah.

"Ceroboh, LO NIAT EKSKUL GAK?!" Bentak Marvin keras.

Ia mendorong bahu kanan Jasmine hingga gadis itu terhuyung beberapa langkah, Bella yang masih memegang pergelangan tangannya pun ikut menahan tubuh Jasmine agar tidak jatuh.

Suasana seketika berubah semakin tegang dan dingin, benar ternyata desas desus yang beredar diantara anggota club memanah, ketua umum mereka sangat galak.

"CLUB MEMANAH INI BUKAN UNTUK CEWEK LEMAH DAN MANJA."

Marvin, cowok itu masih menyorot tajam pada Jasmine yang diam - diam mengatur emosinya, Jasmine tidak ingin terpancing emosi apalagi sampai keluar dari ekskul ini di hari pertamanya.

"Maaf," ucap Jasmine pelan, ia menggigit bibir bawahnya.

Marvin mengabaikannya, ia mulai membuka kegiatan mereka karena club lain juga sudah memulai pembukaan.

Ekstrakurikuler ini banyak yang mengikuti, club perempuan ada 3 dan club laki - laki ada 4. Ekskul memanah memang sangat populer setelah basket.

Jasmine benar - benar fokus memperhatikan arahan dari Marvin, juga menulis point - point penting.

30 menit berlalu, kegiatan ekstrakurikuler pun di tutup. Hari ini hanya sampai di materi untuk pengenalan dan dasar - dasar, tidak ada praktek.

Teman - teman satu clubnya sudah pergi berganti pakaian, sedangkan Jasmine sedang membantu Marvin membereskan kelas. Meskipun cowok itu menyebalkan tadi, Jasmine masih tetap menghargainya sebagai sahabat Zayden.

Ting!

Jasmine beralih duduk di lantai dan membuka notifikasi ponselnya. Sebuah pesan teks dari Zayyan!

Senyuman manis Jasmine akhirnya terbit pelahan, gadis itu dengan cepat membalas setiap kalimat yang dikirimkan oleh Zayyan.

Begitu pun dengan Zayyan, ia sedang duduk d ruang keluarga menemani Ibunda dan Ayahnya yang sedang bercengkrama. Zayyan tertawa kecil membaca balasan dari Jasmine, gadis itu sedang bercerita karena tadi di marahi Marvin.

JASMINE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang