17.

2.7K 246 5
                                    

Pagi hari sekitar jam 8.15 tiba-tiba Becky mendapatkan panggilan telepon dari Freen. Gadis itu sangat senang karena ini pertama kali Freen yang duluan menghubungi nya biasa juga Becky yang terus menganggu nya.

"Apa hari ini kamu ada waktu?" Tanya Freen di seberang sana.

"Ada, memang Phi Freen ingin mengajakku kemana?" Tanya nya balik.

"Tadi malam kami mendapatkan informasi kalau ada sepasang suami istri meninggal saat di perjalanan pulang mereka sempat di rampok lalu pasangan itu di bunuh karena tidak ingin memberikan barang tersebut kepada perampok nya dan juga ada saksi mata yang melihat kejadian itu." Jawab Freen datar.

"Terus hubungan nya sama aku apa Phi? Dan siapa saksi mata nya?" Tanya Becky lagi.

"Saksi mata adalah anak perempuan mereka dan kami butuh keterangan atas kejadian ini tapi anak itu tidak mau berbicara dengan siapapun. Bisakah kamu membantuku untuk berbicara dengan anak itu?" Freen sangat tahu kalau Becky menyukai anak-anak, pasti anak itu mau berbicara dengan nya karena kepribadian Becky yang menarik.

"Baiklah Phi Freen. Masalah ini serahkan kepadaku." Jawab Becky.

"Baguslah dan bersiaplah sebentar lagi aku akan menjemputmu, kita akan pergi bersama ke rumah sakit."

"Iya sayangku."

Setelah beberapa menit akhirnya Freen pun datang kerumah Becky untuk menjemputnya. Becky pun langsung keluar saat mendengar klakson mobil dari luar.

"Masuklah kita harus berangkat sekarang."

"Apakah Phi Freen tidak mau membukakan pintu untuk ku?" Tanya Becky dengan wajah lucu nya.

"Kamu mau masuk sendiri atau ku tinggal." Jawab nya ketus.

"Ish gak ada romantis nya." Marah nya dan masuk ke dalam mobil.

*****

Setengah jam perjalanan dan akhirnya mereka berdua pun sampai di rumah sakit dan langsung menuju kamar pasien. Freen sudah tahu dimana kamar anak itu berada karena Heng dan juga Heidi sudah ada di sana.

Setelah menemukan kamar nya Becky pun langsung masuk ke dalam. Freen, Heng dan juga Heidi menunggu di luar dan juga ada dua polisi yang berjaga di depan pintu.

1 jam kemudian Becky pun keluar dari ruangan tersebut dan berjalan ke arah Freen lalu memberikan rekaman itu kepada Freen.

"Bagaimana?" Tanya Freen kepada Becky.

"Anak itu sudah menceritakan semuanya dan ini rekaman suara nya." Becky pun menyerahkan alat perekam itu kepada Freen.

"Dan ini wajah penjahat yang aku gambar menurut keterangan dari anak itu katanya ada dua orang." Dia juga menyerahkan selembar
kertas yang ada di tangan nya. Mereka pun melihat gambar tersebut.

"Kalian harus segera menangkap penjahatnya. Harus." Kata Becky
dengan wajah kesal. Kasihan sekali anak itu harus kehilangan kedua orang tuanya. Kalau pun mereka ingin merampok, ya rampok saja kenapa harus sampai di bunuh.

"Heng, Heidi kalian serahkan semua bukti ini kepada Opp." Perintah Freen. Heng dan juga Heidi pun menganggukkan kepala nya.

"Kalian pergilah." Kata Freen menyuruh mereka berdua pergi.

"Kamu tidak ikut dengan kami?" Tanya Heidi menatap Freen. Wanita itu pun menggeleng.

"Aku akan mengantarnya pulang. Setelah itu baru kembali ke kantor." Jawab Freen datar.

"Baiklah bos. Kalau begitu kami akan tunggu bos di kantor." Heng pun langsung pergi dan Freen hanya mengangguk.

"Tunggu Phi Heng." Panggil Becky. Heng pun berbalik.

Detektif Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang