BAB 5 luv yu jeno

3 0 0
                                    

jam sudah menunjukan pukul 15.30,dan terlihat seorang gadis duduk termenung di kursi halte dengan raut wajah yang bisa saja memakan hidup siapapun yang lewat di depannya ,ia disuruh menunggu seseorang yang KATANYA akan mengajak nya pulang bersama.


tapi lihat lah waktu pulang sudah lewat setengah jam yang lalu,bahkan sekolah pun sudah sepi tak ada orang. tetapi lelaki itu, tidak kelihatan batang hidungnya nya sekalipun .uhhhhh!!!!, rasanya deyna ingin mencincang nya hidup hidup  .


"jenobabi!!!! sialan tu orang".

deyna merocos kesal dengan jeno yang katanya akan  mengambil motornya sebentar eh malah setengah jam ia menunggu , mana teman-teman nya sudah ia suruh ia pulang semua,  uang nya juga sudah habis untuk men teraktir temannya.

"anjirrr banget tu orang awas aja!!!! dia dateng gue sleding palanya",ancam deyna seraya mengeluarkan senyum miringnya.

tanpa ia sadari seseorang di belakang sana sedang menahan tawa mendengar perkataan demi perkataan yang keluar dari mulut gadisnya.

tadinya ia tidak ingin membuat gadis itu menunggu ,tapi ketika melihat wajah lucu deyna yang sedang jengkel ia urungkan dan malah bersembunyi .

setelah ia mendengar gadis itu akan melakukan sesuatu kepada dirinya muncul seringai tipis di bibirnya, akhir nya ia keluar dan berkata, "gue udah dateng cepet nih sledinggg!!!",. tantang nya remeh.


deyna yang sedang asik dengan pikiranya tentang rencana mensleding jeno terkejut kaget, ketika suara bariton itu menyapa indera pendengaranya.

"anjir nonggol gak ada tanda tanda nya the rill anak setan",.

"lu dengerr",jeno mengangguk,gadis itu meneguk salivanya keras, jujur saja ia hanya membual tadi ,mana mungkin ia bisa melukai lelaki jelmaan setan itu,.

"gue cuma bercanda sueerr",akhirnya dengan senyuman canggung yang menutupi ketakutanya, sedangkan jeno lelaki itu menghampiri dan mulai memakai kan helm ke kepala bulat deyna.

"kepala lu gede banget sihh",kesal jeno karena helm nya hanya muat setengah dari kepala deyna.

deyna mendengus kesal mendengar nya,"ya mau gimana lagii udah dari pabrik nya", ia juga tak tau mengapa kepalanya bisa sebesar ini ,padahal keluarga nya memiliki wajah yang tirus semua .


apakah ia anak adopsi??? ohh deyna patut mencurigai orang tuanya.

"udah akhh jangan di paksa sakit, pala gue taukk".

jeno melirik wajah deyna yang sangat tertekan karena memakai helmnya,"yaudah, gausah ",finalnya yang segera menarik helm yang tersangkut di kepala deyna.

"pelan pelan anjir sakit nih ",pekik deyna ketika jeno menarik kencang helm nya.

"ya maaf",jeno melirik kepala deyna yang sudah terpisah dari helm,"siapa suruh punya pala gede",gumanya samar tapi masih bisa di dengar oleh deyna.

"APA LO BILANGG??????",.

"kagak ,gue kagak bilang apa apa ,yaudah ayo pulang",ajak jeno menarik lembut tangan deyna
menuju motornya.

••••••


sampailah mereka di rumah bertingkat deyna.

"gak mau bilang makasih,tapi ya tapi makasih".

jeno mengyeritkan dahinya mendengar penuturan deyna yang absurd,"pann sih sih kagak jelas nenek peot",ejek nya dengan muka yang di buat sejelek mungkin.

Di Balik Topeng || [On Going]Where stories live. Discover now