Bab 8 pangeran kuda baja

2 0 0
                                    

"atha!!!, Hati hati saat menuruni tangga nak",pinta zellyn ketika melihat putranya berlari kencang saat menuruni tangga.

"Gak bisaa bunda!!, Atha harus buru buru",ucapnya terengah engah.

"Buru buru???, Bukankah baru jam 6 ???".

"Atha mau jemput bidadari bunda", dengan gesit jeno mengambil roti selainya dan bergegas keluar, setelah menyalimi kedua orang tuanya.

"Wahh anak ituu ",ferly menggelengkan kepala melihat tingkah anak nya yang sangat mirip dengan dirinya ketika menyangkut gadis yang mereka cintai.

"Dia, sangat mirip dengan mu ",ucap zellyn melirik ferly yang sama melirik ke arahnya.

"Karena aku papa nya".

••••••

"Permisi ",jeno mengetuk pintu rumah deyna seraya memangil nama gadis tersebut,"deynaaaaa" .

Ia sengaja tidak memberitahu deyna terlebih dahulu, karena dapat di pastikan gadis itu akan pergi duluan bersama deyla dengan alasan tidak mau merepotkan, padahalkan jeno yang mengajaknya.

"Iyaa sebentar",jawab seseorang di balik pintu , dapat jeno pastikan itu suara deyna yang sangat ia rindukan sejak malam (garis bawahi itu sejak malam)

"Lah!!!, Lu !!!! ngapain lu kesini???",deyna terperangah kaget melihat pria yang ia kesali berada di depanya.

"Mau nyulik loo",jawab nya enteng tak lupa dengan senyuman yang menambah kesan jahat di wajah nya.

Deyna memutar matanya malas ketika mendengar lontaran kata yang di ucapkan jeno,"gue mau bareng sama kaka gue",jawab deyna seolah mengerti apa yang di maksud oleh jeno .

"Jangan gitu!! gak kasian lu sama gue",ucap jeno menatapnya melas.

"Kagak tuhh",ucap deyna santai seraya memandang nail art yang terpasang di kuku jarinya.

"Siapa nakk???, suruh masukk ",
deyna terperangah mendengar suara di belakangan nya ,sedangkan jeno cowo itu tersenyum kemenangan melihat wajah kesal deyna.

"Masuk lo".

"Yang lembut sayang !!, Aku tamu loh",tegur jeno yang masih senang menggoda deyna.

Deyna tak menghiraukannya dan malah menarik kencang lengan jeno yang sedari tadi membacoti dirinya.

"Kamu siapa??",tanya damian ketika mereka sampai di ruang makan , ia kaget ketika melihat Putrinya membawa masuk seorang pria yang seumuran dengan putrinya, ia kira eliza!! si anak komplek sebelah .

"Lu di tanya anjirr!!! jawab cepet", bisik deyna dengan mencubit lengan kekar jeno yang membuat bekas kemerahan di sana.

"Saya pacar nya ommm",jawab jeno tanpa ragu.

"Pacar??".

"Iyaaa ommm", Jeno masih bisa menjawab ,walau keringat dingin sudah mengalir di dahinya , yang entah mengapa asmofer di ruangan ini membuat ketegangan dalam dirinya mencuat keluar.

"Ohh, kamu  bisa membahagiakan putrinya saya??!!",tanya damian, ini bukan pertanyaan melainkan jebakan ia sengaja menguji potensi pria di depan nya , agar nantinya ia tidak menyakiti putri terakhirnya itu.

"Saya tidak berjanji akan tetap bisa membahagiakan deyna, tapi saya akan berusaha", ucap jeno mantap, untung saja ia menghadap sang ayah semalam tentang cara memenangkan hati seorang calon mertua.

"Hahahaha, jangan tegang gitu dong santai ajaa!!",damian terkekeh ketika melihat ketegangan dan keseriusan di wajah pria yang mengaku sebagai kekasih putrinya.

Di Balik Topeng || [On Going]Where stories live. Discover now