Bab 12 call me Natha, baby!!!

4 0 0
                                    

Jeno menggeram kesal dengan penuturan fathi yang terus terngiang-ngiang di pikirannya.

'Dia milik malvin, kau hanya di tugaskan untuk menjaganya bukan memilikinya'.

"Aaarrrrrhhhhh, sialan!!! deyna cuma milik gue, milikk gue!!!!!!!!!",ia berteriak keras di dalam kamar nya, beruntung hari ini di rumah hanya ada dirinya seorang jadi ia bisa berteriak tanpa harus di ganggu.

Jeno tau ini salah, tapi dia tidak ingin melepaskan deyna, ia ingin... 'memiliki deyna seutuh nya',ia terkekeh dengan pemikiran hatinya .

Seringai tajam perlahan muncul di bibirnya,"okeh, bakal gue buktiin kalo deyna... Bakal jadi milik gue hahahaha".

2 tahun kemudian.......

3 tahun sudah hubungan mereka berlangsung, terdapat banyak perubahan begitu pula dengan Gelagat dan perilaku jeno yang 2 tahun terakhir ini makin menempel saja dengan deyna.

"Lo ngapain sih ngikutin gue mulu",cerca deyna kesal pada makhluk di depannya.

saat ini mereka sedang berada di ruang perpustakaan.

"Ya gak papa pengen aja",ucap lelaki itu santai.

"Cihhh",deyna memutar balik tubuhnya dan berjalan menuju meja.

Saat deyna membaca buku tak henti henti nya mata itu memandang lekat dirinya,"lu kenapa sih?? Ada yang salah sama muka gue",tanya deyna ketus.

"Gak ada sihh, pengen liat muka kamu aja".

"Stop deh lu bikin gue gak nyaman",deyna beranjak pergi meninggalkan jeno yang sedang tersenyum sinis padanya.

'sebentar lagi!!... ya !,ya!, sebentar lagi',ucap batinnya seraya memandang lurus punggung mungil gadis nya.

Tringgg

Ketika sedang memikirkan niat liciknya sebuah pesan masuk di ponselnya.

My loved <3

/Ke rooftop sini!, gue tunggu, Gpl \

Jeno tersenyum sinis membacanya, rencana apa lagi yang sedang di rencana kan gadis itu,"oke nona your future is coming",ucap bibirnya menyeringai.

~~~~

Di lain sisi seorang gadis sedang menikmati semilir angin yang menghampiri wajah,"uhhhh seger banget".ucap nya dengan merentangkan kedua tangan.

Kreket////pintu terbuka.

'udah dateng???',pikir deyna tanpa mengalihkan pandangannya.

Orang itu menghampiri deyna yang memunggunginya,"sayang!!, Ada apa ??".

Deyna berbalik dan menujuk kursi yang telah di siapkan olehnya,"duduk", perintahnya.

Jeno pun menuruti nya begitu pula dengan deyna yang duduk di depannya.

"Gue gak bakal basa basi , jadi langsung ke intinya aja,",ucap deyna memandang serius lawan bicara nya,"maksud lu apa???, lu ngerencanain apa??", tanya deyna bertubi-tubi.

Jeno di buat terkejut mendengarnya,"satu satu sayang aku susah jawabnya".

Deyna muak mendengarnya,"stop!! panggil gue sayang dan jangan ubah logat lo, geli gue dengernya, udah cukup sabar gue nahan selama ini takut nyinggung perasaan lo, tapi gue gak bisa",aku deyna terengah-engah.

Mendengar itu jeno menyerengit tak suka.

"Bisa gak sih sesuai kesepakatan aja , ikuti!!!, Apa Susahnya???,deyna hampir menangis dengan keluhan hatinya. sudah 2 tahun, hal ini membebaninya.

Di Balik Topeng || [On Going]Where stories live. Discover now