6. Hari yang Berat

606 106 79
                                    

Mobil Ambulans itu pada akhirnya berhenti di salah satu rumah sakit terdekat dari Apartemen yang Biru tempati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil Ambulans itu pada akhirnya berhenti di salah satu rumah sakit terdekat dari Apartemen yang Biru tempati.

"She's pregnant! Please help her!"

Para tenaga medis langsung berdatangan untuk mengecek kondisi Ibu hamil yang sedang meringis kesakitan memegangi perutnya yang membesar.
Dia Alisha, mantan kekasih yang sempat menjadi tunangan Biru dulu. Perempuan itu datang ke apartemennya dengan keadaan yang sudah lemas dan tak berdaya, dan Biru tanpa ambil pusing langsung berinisiatif untuk segera membawanya ke rumah sakit.

"The condition of the Baby's was so weak, she had to be delivered immediately", Ucap Seorang Dokter Pria yang baru saja mengecek Kondisi Alisha.

Biru yang berada didekat sana, langsung membantu para tenaga medis itu untuk mendorong bangkar pasien yang mengangkut tubuh Alisha ke ruang bersalin secepat mungkin.

Pria yang nafasnya memburu itu berhenti didepan pintu ruang bersalin yang kembali tertutup saat tubuh Alisha sudah dibawa masuk ke dalam sana, dan dia langsung mendudukan tubuh lemasnya itu dibangku besi panjang yang ada disana.

Biru menunduk sambil memegang kepalanya yang cukup pening karena dia baru saja mendapatkan kejadian yang tidak terduga, siapa sangka akan ada hari dimana Mantan tunangannya datang ke Apartemennya dalam keadaan hamil dan dia harus menolongnya untuk segera melahirkan. Biru merasa lega bisa membawa Alisha ke rumah sakit secepatnya, namun di satu sisi dia cukup kesal karena di keadaan seperti ini, lelaki yang seharusnya ada di sisi Alisha malah tidak terlihat wujudnya. Makanya saat di perjalanan kesini, Biru langsung menelpon nomer kontak orang terdekat Alisha yang masih tersimpan di ponselnya untuk segera datang ke rumah sakit.

Pria itu mengecek jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 15:10, itu berarti Biru sudah terlambat dan tertinggal jadwal penerbangan pesawatnya untuk pulang.

"Mas!", Biru menoleh saat mendengar suara Rio dari arah lain sedang berlari menuju ke tempatnya. Sebelumnya Biru juga menghubungi Rio untuk datang ke rumah sakit menyusulnya.

Rio yang sudah berdiri dihadapan Biru langsung bertanya.

"Siapa yang masuk rumah sakit Mas?".

Biru diam dengan wajah yang keliatan pusing sekali.

"Alisha", Jawab Biru pelan.

"Alisha?"

"Iya, dia dateng ke apartemen gue untuk minta tolong, dan dia lagi hamil"

"Berarti ini mau lahiran?! Kemana Cowoknya?!"

"Mana gue tau, dia aja ga jawab pas gue tanya dimana cowoknya"

"Aduhhh, terus ini dia siapa yang jaga? Lo kan harus pulang ke BSD, Mas"

"Makanya itu, ini aja gue udah telat 10 menit, mungkin udah ketinggalan pesawat juga kali"

Cerulean : A Mini SequelWhere stories live. Discover now