Prologue

1.7K 91 39
                                    

*
hola guys. ini work pertama aku.
maaf ya kalau tulisannya belepotan.
harap dimaklumi.


                                           ***
Langit malam hari ini nampak begitu indah, dihiasi kerlap kerlip kembang api dan suara dentuman yg bisa memekakkan telinga.

Ya, semua orang diluar gedung nampak begitu antusias menyambut Tahun Baru.
ada yang merayakan dengan keluarga sambil bercengkerama ringan. ada pula yang membuat permohonan di Gereja.

Namun, itu tidak berlaku bagi pasangan yang sedang mengejar kepuasan mereka.
entahlah, padahal sudah beberapa kali mereka mendapatkan pelepasan. tapi seakan tidak ada puasnya.

"yashhh aaaahh..to deephh emhh" wanita itu mengerang dengan wajah sayu dan merona.

"aarghhh fuck hhh" sang pria turut mengimbangi permintaan wanita yang menjadi sahabatnya selama 6 tahun terakhir.

Keduanya saling memacu dengan gerakan liar mereka. secara bergantian, mengatur posisi hingga beberapa kali. dan berakhir dengan posisi si Wanita yang berada diatas si Pria.

Selang berapa lama, akhirnya mereka pun mencapai pelepasan masing-masing.
tubuh si wanita ambruk diatas tubuh si pria. ia kelelahan menghadapi kebuasan laki-laki yang menjadi Pertama dalam dirinya.

"hmm biarkan aku terlelap sebentar, aku lelah" rengeknya kala si pria mengusap punggung telanjangnya secara sensual.

"dengan berada diatas ku?" tangan nakalnya mulai menggoda bokong sekal si puan.

"ck" wanita itu pun beranjak, mengambil posisi menyamping dan memunggungi pria itu.

Hening beberapa saat, akhirnya laki-laki itu pun mulai berucap.
"Chu, jika nanti kau kembali mengandung anakku. tolong, jangan gugurkan anakku" pintanya tulus seraya membubuhi kecupan ringan pada punggung Jisoo.

Jisoo lekas berbalik menghadap Jungkook, guna memastikan ucapan lelaki itu.
"kau mabuk? tapi aku tidak mencium bau alkohol dari mulut mu"

"Chu, aku serius!" tatapannya berubah lembut, penuh ketulusan.

Jisoo menelisik. ia ingin memastikan adanya kesungguhan dari mata Jungkook.
"lalu, apa kau akan menikahi ku?"

"tentu" ucapnya mantap.

"mengapa harus menunggu ku hamil dulu, baru kau akan menikahi ku? kenapa tidak sekarang saja? apa kau takut dengan istri mu?" rasa kantuk dan lelah kini, seakan hilang berganti dengan hati yang berkecamuk.

Jungkook terdiam. ia tahu wanita yg menjadi gundiknya itu masih memendam sedikit kebencian padanya.
Sebelumnya, Jisoo pernah mengandung benihnya. akan tetapi, Jungkook lah yang memaksanya untuk menggugurkannya. karena alasan ia akan menikahi Yerin, kekasihnya.

"ingatlah, kita tidak saling mencintai. kita hanya saling mengisi kekosongan. aku bersedia menjadi simpanan mu hanya karena aku kasihan padamu dan membutuhkan uang mu. tidak lebih!" bohong Jisoo. jauh di lubuk hatinya, sebenarnya ia mencintai Jungkook. sebanyak apapun Pria itu menyakitinya, hatinya tak pernah berpaling.

"tidak, kau salah. aku mencintaimu Jisoo! kau tahu itu dengan jelas. aku yakin kau pun sama, iya kan? bahkan sejak dulu sebe-" ucapannya terpotong.

"hentikan! aku tidak mau membahasnya lagi. lebih baik kau pulang" tandas Jisoo. lalu ia berbalik memunggungi Jungkook.

Jungkook menghela nafasnya berat, ia pun bangkit dari ranjang.
tidak, dia tidak berniat menuruti perintah Jisoo yang menyuruhnya untuk pulang!

Ia memakai kain kecil menutupi tubuh bagian bawahnya. lalu berjalan menuju balkon, tak lupa ia membawa sebatang rokok guna menemani kesendiriannya.

MAÎTRESSE 🔞Where stories live. Discover now