Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⚠️ Part ini aman!
. . . .
Gadis cantik bermarga Kim yang memiliki bibir berbentuk hati itu masih terpejam menikmati waktu tidurnya di hari weekend. padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.
Tidurnya mulai terusik saat tangan jahil Jungkook membenarkan rambut yg menutupi wajah cantiknya. membelai pipi chubby yang nampak semakin bulat hingga lelaki itu tak tahan untuk menggigitnya. "ishh sakit Jung" ucap Jisoo parau.
Jungkook terkekeh gemas, kembali ia memberi gigitan kecil di pipi Jisoo. "Bangun, ini sudah siang"
"jangan mengganggu ku..aku masih ingin tidur" Jisoo berbalik memunggungi Jungkook. selimutnya tak sengaja tersingkap menampakkan paha hingga bagian bawah bokong mulusnya.
Jungkook menelan ludahnya kasar memalingkan wajahnya sesaat mencoba menahan diri agar tidak menyentuh gadis itu seperti janjinya semalam.
-Saat menjemput Jisoo di kediaman Mingyu, moodnya menjadi kacau. Pasalnya pasangan kekasih itu dirasa sangat lama sekedar membuka pintu setelah ia menekan bel secara brutal.
Apa lagi ketika Mingyu yang membukakan pintunya. "Apa kau gila, kau sengaja ingin merusaknya?" cecar Mingyu
Jungkook acuh. matanya mengitari sekeliling apartemen Mingyu mencari sosok gadis yang berani mengacaukan hatinya. "ck. dimana Jisoo?"
"ooh, Jisoo di toilet. mungkin sedang membersihkan-"
"JISOO-" teriak Jungkook.
"hey jangan berteriak. kau pikir ini di hutan?!" giliran Mingyu yang menyergahnya. "Jisoo..ayahmu datang untuk menjemput mu sayang" Mingyu memanggil Jisoo yang baru saja keluar dari bilik kamar mandi.
Kening gadis itu berkerut samar. "Ayahku?"
"Jungkook, memangnya siapa lagi?" sahut Mingyu.
Jisoo terkekeh, ada-ada saja kekasihnya itu. "kalau begitu kau harus bisa mengambil hatinya agar dia merestui mu"
Jungkook merasa jengah sedari tadi menunggu didepan pintu tanpa di persilahkan masuk, malah melihat keromantisan sahabatnya yang menjijikan, menurutnya! "Jisoo cepatlah. mengapa kau senang sekali berlama-lama disini, apa kau tidak merasa alergi?"
Mingyu merasa tak terima. "Kalau kau alergi kenapa tidak pulang saja. mengapa masih menunggu disitu?"
