18. Selfish

296 35 27
                                    

Selamat malam minggu... Julia dan Om Johan kembali lagi nih🫶🏽

Maafkan jika ada typo terselip, harap maklum.

Jangan lupa Klik votenya ya, Gratis koo...
ga bayar🤭, supaya aku tetep semangat buat lanjutin cerita ini.

Yang baca tapi ga vote, siap-siap ntar diculik sama Om Johan, dijadiin umpan buaya penghuni danau😄

Yang baca tapi ga vote, siap-siap ntar diculik sama Om Johan, dijadiin umpan buaya penghuni danau😄

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Julia betah memandangi wajah tampan Johan yang tidur menghadapnya. "Tidak pernah berubah, sekarang kau malah semakin bertambah tampan" Benak Julia saat membelai halus wajah tuannya. Tiga malam sudah ia dan Johan bermalam di rumah danau. Saat ini Johan telah tertidur pulas setelah menyelesaikan pergulatan panas dengannya.

"Tidur sayang..." Sontak Julia menghentikan sentuhannya. " Besok pagi kita jalan-jalan. Kau mau kan?" Julia tidak menjawab, ia hanya menelusupkan tubuhnya pada tubuh kekar Johan yang sedang memeluknya.

**

Keesokan paginya

Selesai santap pagi, Johan meminta Julia untuk bersiap-siap. Dan membawa bekal sedikit makanan dan air minum untuk mereka berdua.

"Memangnya kita mau ke mana tuan?" Julia penasaran. Karena penampakkannya masih seperti seonggok manusia yang tersesat, ia tidak berpakaian dengan benar. Bahkan saat ini ia mengenakan training, kaos kebesaran serta boxer putih milik Johan sebagai dalaman, tanpa menggunakan bra.

"Ikut saja, nanti kau pasti akan menyukainya"

"Itu untuk apa?" Julia menggernyitkan dahinya saat melihat Johan membuka sebuah peti kayu yang berukuran cukup panjang.

"T-tuan..." Julia mengangkat kedua tangannya, saat Johan dengan tiba-tiba mengarahkan senapan ke arahnya, pria itu seolah membidik dan bersiap untuk menembaknya.

"Turunkan tanganmu" Johan terkekeh, "ini Untuk berjaga-jaga, biasanya ada beruang di sekitar sini, ini hanya untuk menakut-nakutinya saja." ucap Johan sembari membersihkan noda debu yang melekat pada senjata api itu.

Julia rasanya ingin mengumpat karena tadi Jantungnya hampir saja copot, untung ia tidak sampai terkencing di celana.

**

"Cate!" Seru seseorang dari ujung lorong sebuah toserba.

Caitlyn menoleh ke arah sumber suara, sedikit memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya karena jarak yang cukup jauh sembari pria itu terus bergerak ke arahnya.

"Tyler?" Akhirnya Caitlyn dapat mengenali sosok tersebut.

"Syukurlah kau masih mengenaliku" Ucap Tyler kemudian mereka berdua pun berpelukan.

"Astaga, mimpi apa aku bisa bertemu kau di sini...?" Ucap Caitlyn setelah mengurai pelukannya.

"Aku juga tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini, aku sempat mengira kalau tadi aku salah orang. Tapi, ternyata benar. Itu kau"

The New MAID (JK)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora