32. Erase

161 20 7
                                    

Hallo... selamat malam, adakah yang menunggu Dek Julia dan Om Johan?

Sebelum membaca, silakan vote dulu ya... supaya Author semangat buat lanjutin cerita ini.

Maaf untuk typo yang terselip, yang terkadang di luar nalar.

Selamat membaca🫶🏽

Selamat membaca🫶🏽

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan harinya

"Sebelum jam makan siang aku akan pulang, tunggu aku ya" Ucap Ronan lembut sembari mengusap rambut Julia dengan sayang.

"Hati-hati, aku menunggumu di sini"

Cup! Ronan memberikan sebuah kecupan di kening Julia sebelum berlalu meninggalkannya di ambang pintu.

*

Di perusahaan Johan sedang kesal, saat mengadakan meeting dengan beberapa staffnya. Ada beberapa rencana pembangunan property miliknya diundur sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan, sedangkan Perusahaan miliknya telah berhasil memenangkan tender besar untuk pembangunan redential mewah dengan segala kelengkapan fasilitas di dalam lingkungan hunian tersebut.

Sudah dua tahun belakangan ini The Golden Pride, perusahaan milik Johan semakin berkembang dengan pesat, tidak hanya di London dan sekitarnya property miliknya pun sudah tersebar luas ke beberapa penjuru dunia, Mulai dari bangunan Mall, Villa mewah, Apartemen dan banyak lagi yang lainnya.

"Apakah dia lupa Jika harus membayar mahal, jika tiba-tiba saja memutus perjanjian kerjasama secara sepihak seperti ini?"

"Dendanya sudah mereka bayarkan kepada kita, bersamaan dengan surat ini tiba hari ini tuan" Johan semakin kesal, karena dia merasa sangat percaya diri jika perusahaan sekecil itu tidak akan berani inkar akan perjanjian tersebut, karena denda yang harus mereka bayar sangatlah besar, yaitu senilai £ 5.000.000.-

"Apa kau yakin?" Johan segera mengambil tablet yang sedang dipegang oleh Roonie. Dia ingin melihatnya secara langsung.

"Damn it!" umpat Johan, kemudian meletakkan tablet itu dengan kasar ke atas meja. "Aku tidak mau tahu, cepat cari pemilik perusahaan kecil itu! Jika mereka masih tetap dengan keputusannya, aku tidak bisa menjamin jika besok kantor mereka masih berdiri atau tidak!" Ancam Johan, kemudian meninggalkan ruang rapat. Johan berjalan menuju ruangannya sembari mengendurkan dasi yang terpasang pada kerah kemejanya, membuka pintu ruangan kemudian Johan memicingkan matanya, saat melihat seseorang yang tengah berada di ruangannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Johan dengan dengan suara baritonnya, sontak wanita yang sedang berdiri di depan meja kerjanya terperanjat dengan memeluk nampan yang tengah dia pegang.

"Ma-maaf, sa-saya hanya mengantarkan kopi untuk anda tuan. Tadi tuan Roonie yang meminta saya untuk meletakkannya di sini" tergagap-gagap ucapannya, wanita itu sangat takut melihat raut wajah Johan yang jauh dari kata ramah.

The New MAID (JK)Where stories live. Discover now