Special Chapter

2.1K 111 19
                                    

Inikan yang kalian mau?? 😠
Bonusnya sekali aja ya takut jadi chapter 2 kalo kebanyakan. 

Enjoy readers, thank you so much for support this story :).

----------------------------------------

Joong berlutut di depan gundukan tanah yang terlihat masih basah di depannya, masih cantik dengan banyak bunga yang mengelilinginya. Nafasnya tercekat isakannya sesekali terdengar dengan air mata yang tak kunjung berhenti mengalir, menatap kosong kedepan. Sebuah tangan menempel di pundaknya dengan pelan dirinya mendongak melihat mix berdiri di belakangnya.

" ayo pulang " 

" joong ingin dunk juga pulang "

" bangun joong, kau perlu melanjutkan hidupmu "

" tapi untuk apa pah? "

Tak ada jawaban namun suara isakan berasal dari joong semakin terlihat jelas, nafasnya semakin tidak karuan, rasanya sesak sungguh sesak mencoba mengambil nafas sebanyak banyak nya seperti tenggelan dalam dalam air dalam.

" hah hahhh "

" kenapa? " tanya seseorang dengan panik

" kamu mimpi lagi? " joong mengangguk.

" mau pelukkk " ucap joong manja

Mau tak mau dunk menghentikan kegiatannya yang sedang mengemasi barang, sejak kejadian satu setengah tahun lalu, kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya tampaknya sangat memberikan bekas pada seseorang yang menyandang sebagai suaminya itu.

Iya dunk selamat setelah sempat merasakan jantungnya berhenti sejenak entah dinamakan mati suri atau apa namun dirinya telah mengalami masa sulit akibat kecelakaan itu dan menghabiskan waktu kurang lebih lima bulan untuk pemulihan. Keduanya melaksakan  pernikahan setelah setengah tahun kejadian itu berlalu, meski sulit namun dunk bersyukur jika saat itu tuhan masih memberinya kesempatan setelah dokter bahkan menyangka dirinya tidak selamat, darah yang ia keluarkan memang begitu banyak namun stok darah dan pendonor memberinya banyak bantuan kala itu. 

" mandi gih " ucap dunk setelah melepaskan pelukannya, namun didapati sebuah gelengan.

" katanya mau pulang ke bangkok "

" malas sayangg " jawabnya merengek lagi.

Satu tahun sejak keduanya memutuskan untuk menikah joong membawa dunk untuk tinggal di chiang mai, hal tersebut karena perusahannya memang berada disini, selama pemulihan dunk, joong banyak meninggalkan perusahaannya ini namun tetap baik baik saja karena bantuan pond. Dan hari ini alasan keduanya pergi ke bangkok selain kedua orang tuanya juga karena pertunangan pond dan phuwin yang digelar di kota tempat phuwin lahir tak jauh dari bangkok. 

Joongdunk meninggalkan chiangmai pada pukul 10 pagi dan tiba di bangkok siang harinya, sudah cukup lama keduanya meninggalkan bangkok rasanya seperti benar benar kembali ke rumah, apalagi dunk selama di chiang mai sama sekali tak memiliki teman selain joong dan pond yang bekerja di perusaan joong, seharusnya pond juga membawa phuwin ke sana. Perihal kuliah dunk, dirinya melanjutkan kuliah dengan daring setelah kecelakaan tersebut meski tak memiliki moment wisuda bersama teman sebaya nya namun cukup untuk dirinya dalam kondisi sulit seperti itu. 

" daddy bakal jemput sayang? " dunk hanya mengangguk menengok ke segala arah mencari keberadaan daddy nya.  Berbeda dengan joong yang sepertinya tak begitu antusias berada di bangkok, dirinya lebih suka jika berada di chiang mai.

Saat dunk tengah sibuk melihat  sekelilingnya justru badan joong berdiri menghalangi pandangan di depannya, mendekatkan diri pada suami manisnya memeluk pinggang dunk dari depan dengan wajah yang tenggelam di ceruk leher dunk. Dunk? Sudah biasa dirinya sama sekali tak terganggu dengan hal tersebut selama joong tidak melakukan hal aneh pada tubuhnya.

STEP BROTHER [JoongDunk]Where stories live. Discover now