02

355 49 12
                                    

Anak kecil itu menunduk dalam, tepatnya memandang kosong ke arah sepatunya yang telah lusuh akan noda lumpur dengan kedua tangan mungilnya yang mengepal kuat. Bibirnya mengulum rapat serta terlihat gemetar hebat.

Netranya kemudian terpejam sembari menunggu kapan lengan itu terayun kencang menuju salah satu bagian tubuhnya yang mulai melemas. Pikirnya, mungkin dengan pasrah jadi satu-satunya cara untuk melepaskan diri sekarang.

Tetapi, jika dipikirkan lagi, besar kemungkinan dia akan mengalami cedera yang hebat kali ini. Yang ia kira adalah tangan, ternyata adalah benda keras yang tentunya akan mencederainya andai dia tak menghindari itu.

Sebuah kursi kayu.

“J—jangan!”

DUAKH!

Dohoon spontan memekik tertahan begitu Jihoon membanting mangkuk baksonya di atas meja. Pemuda itu lantas melotot geram, kesal lantaran merasa dikejutkan. Apalagi ketika melirik Hanjin yang saking terkejutnya sampai duduk gemetaran di sampingnya.

Dengan tampang tak berdosanya pemuda itu kini hanya tersenyum tanpa rasa bersalah sedikitpun. Bahkan tak beranjak sama sekali ketika Dohoon hampir melempar botol kecap ke kepalanya itu. “Pada kenapa, sih?” tanyanya tak tahu-menahu.

Mulutnya melahap bakso seukuran bola pingpong dalam sekali suapan. Kemudian, bergerak bak cacing kepanasan karena lupa memperhitungkan jika bakso tersebut baru keluar dari panci yang selalunya dipanaskan. Dengan rakus, ia rebut gelas milik Hanjin dan menenggaknya habis tanpa terkecuali. Bahkan es batu sebesar kotak korek api pun tak luput dari kunyahannya yang rakus.

Jasjus jambu aku ...” gumam Hanjin terdengar lirih. Pemuda itu seketika bangkit dari tempat duduknya. Kemudian, berjalan menuju depan dimana Jihoon berada dan langsung mencengkeram gemas kerah baju milik Jihoon yang tengah merasakan tubuhnya diayun-ayunkan oleh Hanjin.

Hanjin beri pemuda itu pelototan ganasnya. “Kamu ganti dua gelas lagi atau aku bakal kasih kamu teror petasan sampai kelar tahun baru!” kecamnya tak main-main.

Benar. Jihoon sampai dibuat ketar-ketir karenanya. Pasalnya, pernah terakhir kali dia membuat Hanjin kesal hingga menggunakan ancaman lainnya untuk membuat Jihoon sekedar merasa terancam. Tetapi, Jihoon justru balik meremehkan sehingga keesokannya dia harus menemukan fakta bahwa Ibunya mengomel seharian penuh lantaran tanaman Aglonema kesayangan wanita itu tercabut dari potnya.

Sesuai dengan ancaman yang diutarakan oleh Hanjin sebelumnya. Lebih menyebalkannya, alih-alih merutuki Hanjin selaku pelaku, malah Jihoon yang terkena imbas dari aksi nakal sepupunya tersebut.

Dohoon menggeleng-gelengkan kepala melihat Jihoon yang langsung berlari terbirit-birit menuju antrian di kafetaria untuk yang kedua kalinya. Birainya sontak mengeluarkan decakan ketus. “Bucin,” derunya tidak sadar diri.

Hanjin telah kembali ke posisi semula. Masih memasang gurat kesalnya, dengan sabar ia menunggu kedatangan Jihoon sambil memakan sisa bakso yang pentolnya baru sebiji dimakan oleh empunya.

“Doh, ada Kak Shinyu noh!” seru Hanjin beberapa menit kemudian sembari menyikut tangan Dohoon yang padahal sudah tahu akan kedatangan Shinyu hingga memutuskan untuk membuang muka. “Kak Shinyu nengok ke sini, Doh! Samperin sana!”

Dohoon mengedip-kedipkan matanya. Berusaha memberitahu secara tersirat agar Hanjin tak memantik keributan yang bisa membuat Shinyu sadar bahwa ada presensi mereka di sini. “Diem—”

“Loh, kok? Kak Shinyu kenapa nggak jadi ke sini?” potong Hanjin kala tak sengaja melihat figur Shinyu yang semula ingin menghampiri justru berbalik cepat untuk memunggungi.

Peristiwa itu juga tak luput dari pandangan Dohoon. Dimana ketika belah pandang mereka tak sengaja bertemu, Shinyu justru dengan cepat menunduk hingga pergi begitu saja ke meja lain yang terlihat sudah kosong.

Jadi, Shinyu tengah marah kepadanya, begitu?

“Gue salah apa?”

.
[Tbc]
.

Jihoon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jihoon

-  X MIPA 3
-  korban VVIP sebagai target keisengan hanjin

-  X MIPA 3-  korban VVIP sebagai target keisengan hanjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanjin

-  X MIPA 3
-  juara bertahan nominasi pemancing keributan di sirkelnya

Right Here +DoshinWhere stories live. Discover now