20

306 27 31
                                    

Happy reading

.

.

.

Sehabis mandi, Yibo berniat untuk mengerjakan file-file perusahaan nya yang sempat tertunda, tapi tiba-tiba ponselnya berdering.

Drtttt

Drtttt

Drttt

Yibo melihat nama penelfon nya dan sedikit menghela nafas, sebelum mengangkat nya

"Hallo mah"

"Yibo, kamu dimana? Mamah dan papah berkunjung ke rumah baru mu, tapi kenapa kalian tidak ada disini?"

Yibo terdiam selama beberapa detik, sebelum ia menjawab nya

"Kami pergi liburan mah, maaf tidak mengabari kalian"

"Benarkah? Ahh baiklah. Kalau begitu kami tidak akan menganggu, oh ya ngomong-ngomong Lulu mana? Mamah ingin bicara pada nya"

"Lulu sedang istirahat mah"

"Ahh.. aku mengerti.. aku mengerti. Baiklah, mamah tunggu kabar baik nya ya, mamah ingin segera mengendong cucu hahahahaha"

Tut

Panggilan terputus begitu saja. Yibo menghela nafas untuk yang kesekian kalinya,  kemudian ia keluar dari kamar.

"Xuan lu!" Panggil Yibo

Xuan lu yang tengah makan segera bangkit dan menghampiri Yibo dengan sedikit berlari.

"Ada apa Yibo? Apa kau lapar? Mari makan bersama ku, ad-

"Aku tidak lapar!" Potong Yibo

"Jika mamah bertanya tentang liburan, kau iyakan saja. Bilang kita tengah liburan di Thailand dan tidak ingin diganggu, awas saja kau jika berkata yang macam-macam. Mengerti!"

"Tapi kenapa kau bilang kita tengah libu-

"Aku tidak mengizinkan mu untuk bertanya. Kau lakukan saja apa yang kukatakan!"

"A-aku mengerti Yibo" ucap xuan lu sambil menundukkan kepalanya

"Ingat, jangan melewati batas mu!" Ucap Yibo sebelum pergi dari sana

.

.

Pukul 04:00

Yibo seperti biasa bangun lebih awal untuk menghindari hama yang sekarang tinggal di apartement nya.

Setelah memasukkan file-file kerja nya ke dalam tas kantor, Yibo bersiap untuk pergi. Tapi baru saja membuka pintu kamarnya, xuan lu berdiri di depan nya dengan kotak bekal di kedua tangannya dan tidak lupa senyum yang membuat Yibo muak senantiasa terpasang di wajah itu.

Sebenarnya dia bangun dari jam berapa sih? Apa perlu Yibo berangkat ke kantor jam 2 malam, untuk menghindari hama ini.

Walau ditatap dengan dingin, xuan lu tetap tersenyum.

"Seperti orang tak waras" pikir Yibo

"Yibo, aku menyiapkan bekal untukmu" xuan lu menyodorkan kotak bekal kepada nya

[Sacrifice Zhanyi✓ END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz