Dare

1.5K 106 0
                                    

WARN!!!

Cerita ini mengandung unsur lgbt, kata kasar, sexsuality dan hal berbau dewasa lainnya.

Dimohon untuk pembaca bijak memilih cerita
Terimakasih.

Happy reading💞

.

.

.

╮⁠(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)⁠╭

"Jancok! Telat anjing! Aduh, mana kurang 10 menit lagi!"

Umpatan tersebut mengalun begitu saja. Apalagi kala laki-laki tampan itu berlari keluar dari kost nya menuju kampus.

"Masih bisa! masih bisa!" Ucap nya penuh tekat.

Kedua kakinya berhasil melangkah ke gedung fakultas nya. Ia menuju lift dan menekan angka 6 menuju lantai kelasnya.

"Bangsat! Kalo telat, nyawa taruhannya anjing!" Umpatnya.

Lagi dan lagi, terus dan terus. Di setiap jalan, hanya umpatan yang ia ucapkan.

Kala ia sampai di kelas. Tidak ada dosen. Beruntung sekali dirinya aman kali ini.

"Jangan menghalangi jalan saya!"

Tubuhnya membeku, dengan kaku memutar balik tubuhnya menghadap suara yang berbicara di belakangnya.

"Jancok!! Mati gua!!" Innernya penuh rasa penyesalan.

"Maaf, Pak Soobin. Silahkan masuk." Ucap nya dengan wajah panik.

Dirinya langsung masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi paling ujung dan belakang. Rasanya ia sangat malu karena menghalangi jalan dosen nya.

"Kenapa lu telat anjir? Perasaan gua udah ngingetin kemarin? Kalo hari ini kelasnya pak Soobin." Bisik temannya, namanya Wooyoung.

"Lu tau kemarin gua kobam, bangsat!" Balas nya namun berbisik.

Mana berani mereka mengusik di kelasnya Soobin. Yang ada sama saja mendekati neraka. Hanya orang bodoh yang berani mengganggu kelas Soobin itu.

Kelas pun berjalan seperti biasa. Mereka mencoba menikmati betapa lelahnya menghadapi amarah dari dosen yang di kenal sangat garang itu.

"Yeonjun, lu bawa itu gak?" Tanya Changbin yang duduk di depan nya, namun berbisik.

"Aman, nanti ke atap aja." Balas Yeonjun.

Mereka pun kembali melanjutkan kelas mereka dengan berat hati.



🦋🦋🦋🦋🦋



Yeonjun, Changbin dan Wooyoung. Mereka bertiga berada di atap gedung fakultas mereka.

Wajah mereka nampak lesu dan kesal menghadapi kelas dari pak Soobin. Rasanya seperti 7 hari 7 malam di sana, padahal hanya 2 jam.

"Nih, minum dulu lu pada." Yeonjun melempar alkohol kearah teman-temannya.

Mereka bertiga langsung menegak alkohol itu dengan rasa lega. Kepala mereka bahkan sedikit reda dan tidak sepusing tadi kala di dalam kelas pak Soobin.

"Main truth or dare boleh nih." Seru Wooyoung tiba-tiba.

Yeonjun sedikit tertarik. Ia menyetujui permainan tersebut. Changbin sendiri hanya mengikuti, ia tidak terlalu ribut.

"Nih botol gua puter ya." Ujar Wooyoung seraya memutar botol kaca sisa alkohol yang ia tegak habis.

Dare | SoobJunWhere stories live. Discover now