Ancaman

1.1K 101 5
                                    

Sudah 2 hari ini Yeonjun tidak masuk kelas. Alasannya hanya satu, ia tidak bisa berjalan dengan benar karena dosen killer itu membuatnya kuwalahan bahkan sampai di ambang kesadaran.

Dirinya hidup seorang diri di kost dengan barang seadanya dan ia harus mengurus dirinya sendiri. Ia tidak ingin menghubungi siapapun untuk sekarang karena ia malas menjawab pertanyaan tak berguna mereka.

Hari ini, Yeonjun akan ke kampus. Ia memakai jaket dan pakaian tertutup untuk menutupi ruam merah di seluruh tubuhnya. Gila sekali si dosen itu membuat dirinya seperti mayat hidup sekarang.

Tepat di kampus, ia melihat dosen killer itu sudah memasuki kelasnya. Ia lupa jika dosen itu membawa 2 mata kuliah untuknya. Sudah pasti nilainya akan hilang menjadi C nantinya.

"Permisi? Izinkan saya masuk, Pak Soobin." Yeonjun berucap dengan lemah.

Pak Soobin hanya melirik sekilas, "Ya, silahkan masuk, Yeonjun." Balasnya.

Mendapatkan izin, akhirnya Yeonjun duduk di kursi paling depan. Ia tidak ingin duduk di belakang karena terlalu jauh, dirinya sudah terlalu lelah.

Seperti nya mahasiswa lain di kelas ini seakan tak percaya Yeonjun bisa melewati Soobin dengan mudah. Padahal Soobin adalah dosen yang tidak pernah mentolerir mahasiswa yang terlambat walau 1 menit.

"Saya rasa, di kelas saya ada mayat hidup. Choi Yeonjun! Bangun dan pergilah ke unit kesehatan!" Usir Pak Soobin.

"Baik, Pak. Maafkan saya telah mengacau hari ini. Lain kali saya akan mengacau saat keadaan saya lebih baik." Ucap Yeonjun dengan seringai lebarnya.

Teman sekelasnya menatap bingung kearah Yeonjun. Sedangkan Wooyoung dan Changbin tersenyum penuh arti.

"Lu yakin Yeonjun berhasil kan?" Tanya Wooyoung.

"Jelas. Liat aja kelakuannya, udah pasti dia berhasil bobol Pak Soobin. Hebat banget, Yeonjun! Temen gua itu!" Changbin sedikit histeris namun ia tetap bersuara pelan, takut kena tegur.

Yeonjun pulang. Ia izin kepada dosen berikutnya karena ia tidak ingin bertemu dengan siapapun untuk sekarang, dirinya terlalu lelah hari ini.

"Gua pengen makan tapi males." Gumannya.

Rasa lapar nya masih kalah dengan rasa malas. Ia tidak ingin melakukan sesuatu yang membuat dirinya semakin lelah.

Entahlah, berjalan saja rasa nya seperti ingin mati, apalagi jika ia bergerak kesana sini seperti di kampus tadi. Lubangnya masih nyeri karena ukuran penis Soobin benar-benar gila.

Karena jam masih siang, akhirnya Yeonjun memilih untuk mengistirahatkan diri lagi. Di kelas Soobin berikutnya, Yeonjun akan mengacau seperti apa yang ia inginkan. Ia sudah berjanji untuk mengacau.







🦋🦋🦋🦋🦋




Malam ini Yeonjun terbangun dengan rasa kelaparan di perut nya. Ia berjalan ke arah dapur, membuat ramen dan nasi instan agar dirinya kenyang.

Namun saat dirinya akan meracik ramen. Ia terkejut melihat seseorang duduk di ruang tamu nya dengan santai, bahkan seperti rumah sendiri.

"Loh, Pak Soobin!?! Kok ada di sini? Ngapain di sini?!"

Persetan jika dirinya tidak sopan. Ia masih kesal karena Soobin yang justru memperkosanya habis-habisan, padahal ia yang ingin memperkosa Soobin.

"Ini, makanlah. Jangan terlalu sering makan ramen." Soobin hanya menunjuk kantung plastik yang berisi makanan.

Yeonjun berlari, ia membuka kantung plastik itu dan langsung memakan makanan yang sudah di beli Soobin.

Saat menikmati makan malamnya. Yeonjun tersadar jika masih ada Soobin di sampingnya. Ia tidak mengerti bagaimana Soobin masuk ke dalam kost nya.

Dare | SoobJunWhere stories live. Discover now