24. Diganti dengan yang baru

26 4 0
                                    

Audrey berjalan ke asramanya dengan lunglai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audrey berjalan ke asramanya dengan lunglai. Dia merasa sangat tidak beruntung, kenapa dia harus bertemu Cedric di sekolah ini? Kenapa dia tidak bisa bersekolah dengan tenang? Audrey hanya ingin bersekolah dengan baik, dengan tenang dan tanpa ada orang orang sepeti Cedric, Valerie dan Arsenio. Dia tidak peduli dengan kekuatan, Audrey merasa dia tidak perlu untuk punya kekuatan.

Audrey belajar untuk menghilangkan fikirannya tentang tas, sepatu, hp dan juga tentang Cedric.

Cedric menyebalkan! Audrey mencoret-coret jawaban matematika yang salah seolah itu Cedric. lalu menghapusnya dan menghitung ulang jawabannya. Lalu salah lagi, dan Audrey kesal sendiri. Dia melemparkan bukunya ke lantai.

Gisca masuk ke kamar tepat ketika Audrey melemparkan bukunya.

"Kamu bisa marah juga," komentarnya. Audrey melirik Gisca. Dia sedang tidak ingin bertengkar dengan Gisca, tapi kalau dia menyebalkan, Audrey akan mendorong kepalanya ke kayu tempat tidur.

"Aduuh!" kepala Gisca terbentur kayu tempat tidur. Audrey melongo, fikirannya benar-benar terjadi.

Audrey takut Gisca marah, tapi sepertinya dia tidak menyadari kalau Adurey yang menyebabkan kepalanya terbentur.

Audrey mengambil bukunya yang tadi dia lemparkan, sedangkan Gisca naik ke tempat tidurnya lalu memainkan hp.

"Kamu nggak pulang?" Audrey bertanya. Setiap minggu juga sepertinya Gisca tidak pulang. Padahal semua teman Asrama mereka pulang kecuali Audrey.

Gisca tidak langsung menjawab. Pertanyaan Audrey sudah sering tidak di jawab oleh Gisca, jadi Audrey santai.

"Buat apa pulang, di rumah juga nggak ada yang peduli sama aku, " Gisca bergumam.

Audrey mendengar kata-kata Gisca dan terpaku. Ternyata selama ini dia tidak pulang karena tidak dipedulikan di rumahnya.

Audrey tidak berkomentar lagi.

Audrey seharusnya ke Gym, tapi dia tidak ada sepatu. Dia jadinya ke kolam untuk latihan. Audrey latihan renang selama 3 jam. Dia terus berlatih untuk kejuaraan bulan depan. Audrey selesai berenang pukul 4 sore. Di berjalan santai ke minimarket untuk membeli camilan. Hari ini dia akan makan malam, lalu dia akan belajar ditemani camilan. Dia tidak bisa menghubungi keluarganya karena hpnya mati. Makanya dia harus menyenangkan diri dengan camilan.

Audrey memilih camilan keripik dan minuman coklat. Untuk malam ini dia bisa minum coklat, untuk besok dia harus minum minuman yang lebih menyehatkan untuk persiapannya bertanding. Audrey tidak boleh menaikan berat badan supaya dia tidak terlalu berat ketika berenang.

"Audrey," Arsenio memangggil ketika Audrey keluar dari minimarket. Dia sedang duduk di kursi depan minimarket.

Audrey malas bertemu dia sebetulnya, karena bertemu Arsenio mengingatkannya pada Cedric. Tapi di depan Arsenio ada kantong besar. Audrey curiga Arsenio sudah menemukan tas dan sepatunya.

Audrey mendektai Arsenio.

"Nih.." Arsenio memberikan kantong besar yang tadi Audrey curigai berisi tas dan sepatunya. Audrey melihat isinya. Isinya memang tas ransel tapi sepertinya bukan miliknya. Adurey mengeluarkan tas ransel untuk memeriksanya, dan begitu tas itu keluar kantong, Audrey mendapati sepatu baru dan HP baru juga di dalam kantong besar itu.

"Ini bukan punya aku, " Audrey memasukan tas ranselnya kembali dan mendorong kantong besar itu ke hadapan Arsenio.

"Aku tahu, tapi tas dan sepatu kamu nggak ketemu, HP kamu juga kan mati, " dia menjelaskan.

"Hp baru aku akan di kirim beberapa hari lagi, kalau sepatu sama tas aku bisa pake yang lain, " Audrey menolak.

"Aku tahu kamu nggak ada sepatu kets lagi, dan seharusnya kamu latihan gym hari ini, " Arsenio berkata sambil Mengecek hpnya. Ada telepon masuk, dia berdiri dan sedikit menjauh, "Iya udah sampai.." ucapnya dari kejauhan. Sementara Arsenio menerima telepon. Audrey berjalan meninggalkan kantong itu diam-diam, dia tidak ingin merepotkan Arsenio. Tas dan sepatunya terlihat mahal, Hpnya juga masih baru karena masih disegel di dalam box.

Audrey harus membeli sepatu dan tasnya lagi karena hilang. Audrey menghela nafas. Dia akan menelepon orang tuanya lagi untuk sekalian membawakan Audrey sepatu dan tas.

Arsenio mengikuti Audrey sampai depan Asrama perempuan. Dia menghadang Audrey ketika Audrey akan masuk ke asramanya.

"Ini buat kamu, terserah mau kamu apain," dia memberikan kantong besar itu lagi lalu pergi. Audrey berbalik untuk menolaknya lagi, tapi Arsenio sudah tidak terlihat. Dia sepertinya berlari dengan kekuatannya.

Audrey menghela nafas lagi, Audrey di berikan sesuatu yang mahal oleh sahabat dari cowo yang paling dia benci. Apa boleh? Apa mungkin Arsenio merasa bersalah karena Cedric?

Magic Audrey 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang