chapter (07)

97 60 9
                                    

📖_selamat membaca_📖


Zara, Alina, zulfa Dan vica bergegas memasuki mobil Dan mengikuti mobil yang di kendarai maudy Dan Niko.

*****

Brak!....Brak!

Suara pintu Mobil yang ditutup zara dan zulfa, mobil pun melaju menuju bandara. Saat mobil dalam keadaan hening Alina membuka suara.

" Lo Ada rencana buat nyusul mereka ra? " Tanya Alina.

" Kalau sekedar liburan kesana Ada, tapi kalau buat tinggal Disana gua kurang nyaman." Ucap nya.

" Berati lo netap dirumah Baru lo sama bi muna? " Tanya alin.

" Iya, tapi kalau gue udah nikah bakal cari Rumah lagi" Zara terkekeh kecil.

" Buat apa? trus Rumah yang lo beli ini mau dikemanain ra? "Tanya Alina.

" Ya buat bibi tinggalin, jadi kalau gue pindah Terus Mau main kan ga jauh jaraknya. Atau buat anak gue nanti sa"ucap Zara sambil terkekeh.

" nikah aja belom ra, udah jauh banget bahas rumah" Sahut vica sambil mengemudi mobil.

" Bacot lo!  Udah fokus nyetir aja " Ucap alin pada vica.

Vica mendengus kesal mendengar jawaban Alina, ia memutuskan untuk fokus mengemudikan mobilnya menuju bandara.

********

Setengah jam mengemudi akhirnya vica Zara Dan yang lain sampai di bandara, Zara bergegas turun mendekati mobil Putih di depannya Dan menemui sang bunda.

" Udah di turuninn semua, barang- barang bunda? " Tanya Zara.

" Belum nak, itu lagi di turunin sama pak akmal." Ucap maudy.

Alina, vica Dan zulfa keluar Dari mobil  menghampiri maudy dan Zara.

" Hati-Hati tante, Jangan Lupa sama Alina ya "ucap Alina p pada maudy.

"enggak dong sayang, Nanti tante titip Salam ya sama mama kamu" Ujar maudy.

" Siap tan, pasti alin sampein salamnya." Balasnya sambil tersenyum.

" Zara.baik-baik disini ya sayang, Kalau ada apa apa kabarin bunda." Ucap maudy sambil menangkup wajah Zara dan mencium dengan sayang.

Zara tanpa aba aba memeluk erat sang bunda, Zara pasti akan sangat merindukan keduanya.

" Bunda juga baik-baik Disana sama papah, doain Zara disini sukses Dan bisa bawa calon menantu buat bunda" Ucap nya sambil terkekeh.

" Aamiin sayang, bunda Dan papah selalu doain kamu " Ucap nya sambil mengecup tangan sang anak.

Alina, vica Dan zulfa terharu melihat kasih sayang, ketulusan antar ibu Dan anak itu.

" Zara " Panggil Niko pada putrinyap.

Zara menoleh kearah sang papa, Dan langsung memeluknya dengan erat.

" papah, Terima kasih udah jadi papah yang baik buat Zara " Ucap Zara tanpa sadar terisak di pelukan sang papah.

" Sama sama sayang, kok anak papah nangis? " Tanya Niko yang mendengar isakan kecil dari putrinya.

Zara menggeleng dalam dekapan Niko, Dan melepaskan pelukkanya.

" Zara gak nangis kok pah" Ucap Zara dengan cepat menghapus sisa air matanya.

Niko menangkup wajah Zara Dan mencium keningnya dengan sayang, maudy yang melihat ke dekatan sang anak dengan cinta pertamanya ia merasa bersyukur mendapatkan suami yang baik dan begitu mencintai dirinya dan Zara.

Dalam Pelukkan Sang Pencuri Hati ( Tahap Revisi ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang