XIX

1.8K 116 0
                                    

~HAPPY READING~

Pagi yang cerah telah datang. Matahari bersinar terang tidak begitu panas. Hari yang mendukung untuk beraktivitas.

"The, kita kok latihan berempat Mulu si. Satu lagi mana?" Tanya Kathrina.

Sekarang, Muthe, Kathrina, Marsha, dan Ashel sedang berlatih untuk pertunjukan acara ulangtahun kampus mereka.

"Iya, gw penasaran. Ini udah tinggal 2 Minggu lagi loh. Apa dia bisa ngikutin kita?" Timpal Ashel.

"Kalian tenang aja. Dia kalo soal nari jago banget. Apalagi tarian kita ini, dia udah khatam. Nah dia gak bisa Dateng latihan terus karena dia masih SMA" Jawab Muthe.

"Dia masih SMA?" Tanya Marsha.

"Iya, jadi dia bisa latihan kalo hari libur doang. Tapi hari ini dia bakal Dateng kok. Tungguin aja"

Tok
Tok
Tok

Suara pintu diketuk.

"Permisi, maaf kak telat"

"Nah itu dia" Ucap Muthe

"Loh? Freya?" Marsha terkejut melihat kedatangan Freya.

"Eh ada Kak Marsha juga. Hai kak" balas Freya.

"Hai juga. Kamu ngapain kesini?"

"Dia yang bakal nari bareng kita, Sha. Lu pada udah saling kenal?" Bukan Freya yang menjawab melainkan Muthe.

"Gw kenal sama dia. Dia temennya Christy. Adiknya Zean" Jawab Marsha.

"Lah ada hubungan apa lu sama Zean? Kok lu udah kenal sama adiknya"

"Loh Kak Muthe belum tau? Kak Marsha kan..."

"Gw istri nya Zean" Ucap Marsha memotong percakapan Freya.

Muthe yang mendengar hal itu kaget seketika.

"Yang bener Sha?" Tanya Muthe tak percaya.

"Iya. Udah ntar gw ceritain. Mending lanjut latihan aja. Freya, kamu beneran udah bisa nari ini?"

"Insya Allah bisa kak" Jawab Freya.

"Yaudah lanjut latihan yuk" Ajak Kathrina.

Sementara di tempat lain di waktu yang sama.

"Wuhh capek juga ya latihan begini" Ujar Aldo.

"Ah lemah lu do baru juga begini" Balas Lionel.

"Congor lu gw bacok boleh gak?"

"Dih sensi amat" Ucap Lionel memutar bola matanya malas.

"Akhirnya ya kita bisa latihan berempat" Tambahnya.

"Iya nih. Si Zean sok sibuk banget" Timpal Aldo.

"Ya emang sibuk mau gimana. Lagian gw juga udah jago kali" Balas Zean.

"Iya deh sipaling jago"

"Eh itu cewek yang katanya mau tampil bareng kita mana? Siapa namanya?" Tanya Lionel

"Indah"

"Nah iya. Mana dia" Tambahnya.

"Permisi" Tiba-tiba masuk seorang wanita ke ruangan musik tempat mereka latihan.

"Nah ini dia. Masuk ndah" Ujar Aldo.

"Gimana puisi lu udah siap?"

"Udah kok. Tinggal nyesuaiin sama kaliannya aja" Jawab Indah.

"Yaudah lanjut sini. Kita latihan bareng. Oh iya kenalin. Ini Lionel sebagai bassis, Zean sebagai Gitaris dan vokal, yang drummer Gito namanya" Aldo memperkenalkan anggota bandnya.

"Hai semuanya, aku Indah" Ucap Indah memperkenalkan dirinya.

"Wow Cantik" Gumam Lionel menatap kecantikan Indah.

"Apa nel?" Tanya Aldo.

"Ah eh gak gapapa. Salam kenal ya" Balas Lionel sembari melemparkan senyuman manis kepada Indah.

"Yaudah yuk lanjut latihan" Lanjut Aldo.

Mereka pun melanjutkan latihan penampilan band mereka sebelum dibawakan di acara ulangtahun kampus.

Tak terasa waktu sudah hampir sore.

"Okeh kita cukupkan latihan buat hari ini ya" Ujar Aldo.

Mereka pun menyudahi latihannya dan bersiap akan pergi.

"Woi nongki dulu gak?"

"Nggak gw. Gw masih ada urusan di kantor" Ujar Gito.

"Urusan apaan git?" Tanya Zean.

"Berkas doang. Udah gampang lu tenang aja" Jawab Gito.

"Lu Zee?" Aldo kali ini yang bertanya.

"Gw mau pulang. Capek" Balas Zean.

"Dih ga asik lu"

"Lu langsung pulang Ndah?" Giliran Indah yang menjadi sasaran pertanyaan Aldo.

"Iya aku langsung pulang aja" Jawab Indah.

"Naik apa?" Tanya Lionel.

"Nanti persen taksi online"

"Gw anterin aja mau ya"

"Dih tumben-tumbenan lu" Cibir Aldo.

"Sssttt diem"

"Ga usah gapapa kok. Ntar ngerepotin"

"Udah gapapa lu di anter Lionel, udah mau gelap juga. Ntar malah lu yang kenapa-kenapa lagi" Ucap Zean.

"Iya udah gapapa gw anterin ya"

Indah tampak menimang-nimang perkataan Zean sebenarnya ada benarnya juga.

"Iya udah boleh deh Nel"

"Bentar gw rapih-rapih dulu abis langsung pulang kita"

Setelah siap, Lionel dan Indah pun meninggalkan ruang musik.

"Lah gw tinggal sendiri dong" Ucap Aldo.

"Derita lu itumah" Ujar Gito sebelum ia dan Zean meninggalkan ruang musik.

"Dih emang temen biadab gini nih. Woi tungguin dong" Aldo pun ikut meninggalkan ruang musik tersebut.

TBC

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Where stories live. Discover now