-Part 7-

507 86 13
                                    

Sejak kelas bermula, Lisa bersikap cuek bahkan dia tidak berbicara dengan sosok Chaeyoung membuat Chaeyoung semakin yakin kalau Lisa merasa cemburu gara gara Lisa menyukai Pak Jangwo.

Gara gara itu juga Chaeyoung tidak bisa fokus mendengarkan apa yang dijelaskan oleh Donsen yang berada didepan karena dia merasa bersalah.

"Lisa-ya" panggil Chaeyoung berbisik.

"Hurm" sahut Lisa cuek.

"Kamu marah?"

"Iya"

"Maaf. Aku tidak bermaksud untuk bikin kamu marah"

Lisa menghela nafasnya dengan kasar lalu dia menatap Chaeyoung "Mendingan kamu fokus dengarin apa yang dijelasin sama Donsen"

Chaeyoung menunduk sedih. Walaupun baru saja bertemu Lisa, dia tetap merasa tidak enak karena sudah membuat gadis itu marah.





"Lisa-ya!" Teriak Chaeyoung berlari mengejar Lisa yang sudah bergegas pergi setelah kelas berakhir.

Ah, tertanya Lisa menghampiri sahabat mereka yang sudah menunggu diparkiran.

"Lisa-ya, maafin aku" lirih Chaeyoung berdiri didepan Lisa.

"Wihh, ada apaan ini?" Kepo Seulgi.

"Lisa marah sama aku" ujar Chaeyoung sedih.

"Memangnya kenapa?" Bingung Jennie.

"Tadi aku dipanggil keruangan Pak Jangwo"

"Mwoya!? Kenapa kamu tidak bilang sama Eonnie?" Tanya Jennie kaget.

"Awalnya aku ingin meminta Eonnie menemani aku tapi Lisa bilang kalau dia yang ingin menemani aku" sahut Chaeyoung.

"Terus apa yang terjadi sehingga Lisa marah sama kamu?" Tanya Irene.

Chaeyoung kelihatan ragu buat ngomong "S-Sebenarnya Pak Jangwo ngomong kalau dia suka sama aku"

"Nde!? Bagaimana bisa!?" Heboh Wendy.

"Aku tidak tahu si. Tapi aku sudah menolaknya kok" balas Chaeyoung.

"Terus kenapa Lisa bisa marah?" Tanya Joy bingung.

"Karena Lisa suka sama Pak Jangwo"

"What!?" Lisa berseru kaget sementara yang lain sudah melongo.

"Kamu suka sama Pak Jangwo bukan? Gara gara itu juga kamu marah sama aku" ujar Chaeyoung menatap Lisa dengan polos.

"Buset, salah faham nih" Seulgi menagan tawanya begitu juga dengan yang lain.

"Salah faham?" Bingung Chaeyoung.

Lisa menghela nafasnya dengan kasar. Percuma dia marah karena gadisnya itu masih polos si.

"Chaeng, dengarin aku" Lisa menangkup kedua pipi Chaeyoung "Aku marah bukan gara gara aku suka sama Pak Jangwo. Aku marah karena aku tidak suka Pak Jangwo melamar kamu. Aku cemburu!"

Dahi Chaeyoung mengernyit "Cemburu? Kenapa harus cemburu?"

"Karena kamu teman aku. Aku tidak ingin teman aku punya pasangan yang redflag. Pokoknya kamu tidak boleh dekat sama mana mana cowok. Mengerti?"

Chaeyoung mengangguk. Dia sadar kalau Lisa bersikap posesif namun tidak tahu kenapa, dia malah menyukainya.

"Mendingan kita pulang sekarang" ajak Jennie.

"Ayo Eonnie" sahut Chaeyoung berganjak memasuki mobil diikuti oleh ke4 sahabatnya itu.

"Sat set banget lo" komentar Seulgi.

"Pasti Chaeyoung bingung. Lo sama dia baru saja ketemu tapi lo sudah posesif" lanjut Jisoo.

"Ya gue harus bagaimana lagi Hyung? Gue memang cemburu melihat dia dekat sama mana mana cowok" balas Limario.

"Ayang Wendy!!"

Ke4 cowok itu sontak merinding ketika mendengar teriakan keras seorang cewek yang berlari menghampiri mereka.

"Lahh buset, ada mantan! Buruan woi buruan!" Heboh Wendy bergegas menyeret ketiga sahabatnya untuk memasuki mobil.

"Ayangg!" Gadis bernama Sharon itu terus berteriak memanggil Wendy namun Jisoo langsung saja melajukan mobilnya untuk pergi dari sana.

"Buset, deg degan parah woi!" Keluh Wendy melirik spion mobil dimana terlihatlah sosok Sharon yang terus berteriak memanggil namanya.

"Kok bisa lo pacaran sama ulat bulu si? Gatal banget tuh cewek" sambar Jisoo.

"Gue pacaran sama dia gara gara iseng saja si. Gue langsung putusin dia setelah pacaran selama 1 jam. Sumpah, dia bikin gue geli banget woi! Nempel mulu sama gue. Gatal tuh cewek" curhat Wendy.

"Untung saja mantan gue tidak seperti mantan Hyung" timpal Limario.

Ketiga sahabatnya sontak mendelik kepadanya.

"Heh anak ayam!. Apa lo lupa sama si Hansoo? Tuh cewek masih berusaha ngejar lo ya. Gue bahkan sudah pusing pas dia nelfon gue gara gara lo" omel Jisoo.

"Blokir saja nomernya" balas Limario.

"Sudah gue blokir ya tai! Tapi tuh cewek punya nomer baru mulu. Heran deh. Bisa bisanya dia obses sama anak ayam seperti lo" bingung Jisoo.

"Aura gue memang keren si" bangga Limario.

"Guys, nanti malam kita ke bar yuk" ajak Seulgi.

"Gasss lah!" Balas ketiga sahabatnya dengan kompak.

*

Sementara itu disisi para gadis, terlihatlah mereka yang sudah berada didapur apartment untuk memasak makan siang bersama.

"Kita mau masak apa nih?" Tanya Irene.

"Masakan yang simple saja deh. Gue sudah lapar nih" ujar Joy.

"Chae, kamu mau makan apa?" Tanya Jennie.

Namun Chaeyoung tidak memberi jawaban karena dia hanya melamun.

"Chae!" Panggil Joy dengan keras.

"Nde!?" Sahut Chaeyoung tersadar dari lamunannya.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya Irene.

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar "Aku kepikiran soal Lisa"

Ketiga sahabatnya sontak saling tatap "Maksud kamu?" Tanya Joy.

"Awalnya aku merasa sedikit risih sama dia tapi sekarang aku malah nyaman. Tapi ada yang berbeda Eon"

"Berbeda? Maksud kamu?" Tanya Jennie.

"Dia punya aura yang berbeda. Aura cowok"

Ketiganya menelan ludah mereka dengan kasar "Ahaha tidak mungkin lah" Joy tertawa canggung.

"Iya. Kamu juga tahu kalau dia itu cewek. Hanya saja dia tomboy seperti cowok" timpal Jennie.

Chaeyoung mengangguk singkat "Mungkin juga si. Abaikan saja lah"

"Ya sudah. Ayo lanjut masak" ajak Irene mengalihkan perbicaraan.

Akhirnya setelah menentukan makanan yang ingin dimasak, mereka mula bekerjasama untuk menyiapkan makan siang mereka.









Tekan
   👇

Sacrifice of LoveWhere stories live. Discover now