171. Afternoon Call #10

163 11 0
                                    

nas's notes: akhir-akhir ini aku sedang mengejar ending, makanya di twitter/x sama di wp aku kejar untuk updatenya. JADI TOLONG FEEDBACKNYA YAAAAH SUPAYA ENDINGNYA BISA AKU RILIS DENGAN CEPAT.

terima kasih dan selamat membaca!

Percakapan telepon pukul 6 sore di Munich dan pukul 5 sore di London antara Fabian Hafiyyan dengan Edmund Kushner.

FH: Ini dengan siapa?

EK: Fabian, ini aku, Edmund!

FH: Astaga Edmund, kamu menghubungiku dari nomor yang lain! Kamu mengejutkanku!

EK: Ya, saat ini aku sedang bersama Sibylla dan kebetulan ia membahas Sura dan kamu, namun aku tidak membawa ponsel kerjaku, jadi aku menghubungimu lewat nomornya. Ada yang harus aku sampaikan denganmu, tolong dengarkan baik-baik.

FH: Baiklah.

EK: Lukisanmu sudah sampai dari beberapa minggu yang lalu. Aku harap kamu menyukainya.

FH: Tentu saja aku menyukainya. Aku sangat menyukainya! Terima kasih banyak sudah membuatkan lukisan itu untukku dan mewujudkan keinginannya Sura.

EK: Tidak masalah! Aku senang mendengarnya!

FH: Masih di Seoul?

EK: Tidak, aku memutuskan untuk kembali. Lagipula pekerjaanku di Seoul sudah selesai.

FH: New York?

EK: London.

(Ada suara Sibylla yang bocor: "Kamu masih mengobrol dengan Fabian, 'kan? Berikan padaku.")

SG: Haaaaai Fabian! Ini aku Sibylla.

FH: Hai Sibylla.

SG: Maaf aku menginterupsi obrolanmu dengan Edmund. Tentu saja kita pernah bertemu di kediaman Keluarga Ehrlich beberapa bulan yang lalu. Aku kesulitan untuk menghubungimu karena aku tidak memiliki nomormu dan kamu juga kliennya Edmund, jadi aku harus menyampaikan hal ini sekarang.

FH: Astaga, ya! Aku mengingatmu.

SG: Well, Jangan bilang siapapun, namun Sura secara spesifik mengatakan padaku—jika aku bisa menghubungimu. Ia ingin istirahat untuk sementara waktu, akan tetapi ia ingin menemuimu.

FH: Alright, sekarang Sura ada di mana?

SG: Saat ini Sura sedang mengerjakan proyek remote dari temannya dan aku menawarkan Sura untuk tinggal di Tuscany. Aku memiliki rumah musim panas di sana dan aku biasa lari ke sana bersama Edmund untuk mengerjakan pekerjaan. Jika pekerjaannya belum selesai, kumohon jangan ganggu dia.

FH: Baiiiiik, Sibylla Jadi bagaimana aku bisa mendatangi villamu itu?

SG: Villaku di Tuscany pernah menjadi rumah musim panasnya Timothy Marsh. Rumah tersebut terkenal karena dipakai di film Endless Summer. Mungkin kamu dapat menemukannya di mesin pencari.

FH: Kurasa aku tahu di mana. Terima kasih banyak Sibylla!

SG: Tidak masalah, Fabian. Pergilah!

Percakapan telepon pukul 6 sore di Munich antara Fabian Hafiyyan dengan Sabine Amari.

FH: Bunda, aku butuh pesawatmu sekarang. Aku akan pergi ke Tuscany.

SA: Fabian, kamu tidak bisa menggunakan pesawat pribadi seenakmu!

FH: Aku akan kembali pada malam hari.

SA: Ke mana kamu akan pergi?

FH: Ke rumah musim panasnya Timothy Marsh. Bunda pernah mengajakku ke sana saat aku masih kecil—seharusnya aku dapat mengingatnya.

SA: Kamu mau melarikan diri lagi?!

FH: Ya Allah, tidak. Aku menemui Sura. Ia tinggal di sana.

SA: Kurasa Sura bisa tinggal di sana karena temannya seorang Giske. Biarkan saja, Fabian, Sura butuh waktu untuk dirinya sendiri.

FH: Tidak bisa. Aku harus menemuinya.

SA: Kenapa kamu harus menemuinya?

FH: Astaga, pertanyaan ini.

SA: Ini pertanyaan mudah, Fabian. Kenapa kamu harus menemui Sura? Kamu, 'kan, sudah membatalkannya. Maksudku, biarkan Sura sendiri terlebih dahulu.

FH: Setidaknya saat aku bersama Sura, semuanya tampak masuk akal.

(Jeda sebentar, Sabine menghubungi sekretaris pribadinya. 'Tolong siapkan pesawat pribadi untuk Fabian dengan tujuan Florence. Dia akan sampai pada pukul tujuh. Terima kasih.')

SA: Pergilah dan sampaikan salamku untuk vila itu.

FH: DANKE!

TBC

Published on March 15th, 2024.

The Great Chances [COMPLETE]Where stories live. Discover now