Backburner II [ Davin x Zayyan x Sing ]

862 81 29
                                    

[ Disclaimer cerita hanya karangan belaka, peminjaman nama tokoh dan visual tidak untuk di bawa ke real. ]

///

Backburner II story.

Rated 18 +

///

"Hallo kak Zayyan. " Sapaan dengan nada yang terdengar halus itu membuat Zayyan mendongak dari buku yang tengah menjadi perhatian nya saat ini

Kini dirinya tengah berada pada perpustakaan sekolah yang tengah senggang, bertanya tentang Sing, kekasihnya entah menghilang kemana, dan Davin? Entahlah pemuda tinggi itu berkata bahwa dia memiliki sebuah urusan.

Dahi nya berkerut tipis saat melihat bahwa orang yang menyapa nya adalah Gyuri, adik kelas nya itu kini tengah berdiri tepat pada hadapannya dengan senyuman yang terlihat tidak menyenangkan di matanya

"Gyuri? Ada apa? "

"Tidak, hanya ingin menyapa untuk melihat kondisi kakak. Kakak terlihat baik ya. " Ada kata dengan nada yang terdengar janggal pada kalimat akhir yang Gyuri ucapkan. Iris-coklat itu menatap Zayyan dengan penuh minat, menantikan ekspresi apa yang akan Zayyan keluarkan selanjutnya

"Apa kakak suka? Bagaimana rasanya kekasih kakak justru lebih perhatian dengan orang lain? Bukan kah itu sangat menyenangkan. "

Tatapan itu saling mengunci, ada kesombongan tinggi di balik tatapan Gyuri yang terlihat tengah meninggikan dagu nya

Sedangkan Zayyan hanya terdiam menatap tenang kepada gadis bermuka dua pada hadapan nya ini

"Kak Sing memperhatikan ku lebih dari kekasihnya sendiri, itu sangat menyenangkan"

Ia tertawa kecil setelah kalimat nya baru saja, membuat Zayyan tak habis fikir gadis dengan wajah lugu ini tiba-tiba saja berkata demikian dengan wajah bangga nya

"Jangan melewati batas mu Gyuri, kau tau ada banyak orang yang hancur karena kesombongan mereka. "

Wajah itu menekuk kesal, gadis itu menatap tajam kepada Zayyan yang masih tenang pada posisinya

"Kak Zayyan, kamu itu gak pantas dapat apapun yang ada di dunia ini. Semuanya aku akan rebut dari kamu termasuk ayah juga kak Sing. "

Gyuri pergi dari sana setelah sempat memberikan peringatan kepada pemuda manis itu

Meninggalkan Zayyan yang kini terdiam pada posisinya dengan sorot mata yang tidak terbaca. Suara notifikasi ponsel membuat dirinya tersadar, ia menoleh untuk melihat sebuah pesan baru masuk pada ponselnya

Zayyan terlihat menghela nafas dengan berat, sebelum jemarinya tergerak untuk mengetik beberapa pesan balasan di sana.

•••••••

"Ayah kamu engga ngirim jemputan buat kamu? " Davin bertanya kepada si manis yang kini tengah berjalan bersisihan dengan nya, Zayyan mendongak lantas gelengan kecil adalah jawaban nya untuk Davin

"Engga, ya bukan masalah juga kok, lagi pula aku kan pulang nya ke apartemen ku, bukan ke rumah. "

Davin terdiam, ia menatap teduh kepada si manis yang mengisi penuh hati nya itu. Jemari besarnya terangkat untuk menyisihkan helai rambut si manis ke belakang telinga, membuat Zayyan hanya terdiam dengan tatapan bingung nya

"Zayyan, aku mau nanya boleh"

"Iya boleh, kamu mau nanya apa? "

"Malam dimana kamu datang ke apartemen aku, apa kamu yakin? "

SHORT STORY [ Zayyan x All ]Where stories live. Discover now