Persephone [Sing x Zayyan]

955 101 24
                                    

[Disclaimer cerita hanya karangan belaka, peminjaman nama tokoh dan visual tidak untuk di bawa ke real. ]

——— 0%

50%

70%

100%

Story of Persephone play. Enjoy it. ——;

•••••

Zayyan itu pria manis dengan senyum secerah matahari nya yang mampu menarik perhatian orang-orang di sekitarnya dengan mudah meski pria itu hanya berdiam diri memandangi segerombolan ikan koi pada kolam ikan milik kepala sekolah nya.

Dirinya memang tak terlalu pandai bersosialisasi, tapi siapa yang tak mengenal sosok pria pendek manis yang gemar sekali maju dalam setiap perlombaan seni yang ada semenjak masa sekolah. Apa yang si manis tak bisa? Ia bisa melukis, membuat lagu, bermain piano dan biola serta alat musik tradisional Korea, lalu ia juga dapat menari balet serta tarian modern lain nya. Seperti seolah Zayyan telah meresap menjadi seni itu sendiri, seolah setiap langkahnya adalah nyanyian merdu hingga membuat banyak pasang mata melirik tertarik pada sosoknya yang hanya berjalan dengan anggun melewati mereka. Juga karena aroma alami bunga Carnation yang selalu menguar dari tubuhnya, serta kelembutan yang seolah seperti hutan hujan sejuk setiap kali berdekatan dengan Zayyan.

Zayyan itu yatim piatu, ia kini di urus oleh kedua orang tua Gyumin, sahabat baiknya sejak kecil. Tak membedakan sama sekali, keduanya memperhatikan Zayyan layak nya anak kandung dengan penuh kelembutan dan kehangatan

Jika bertanya kemana kedua orang tuanya, mereka menghilang dalam badai salju saat Zayyan akan berusia tiga belas tahun, saat itu mereka berniat untuk membelikan sang anak kado spesial sebagai apresiasi kepada si manis yang baru saja memenangkan lomba balet klasik pada usianya saat itu. Namun badai besar yang tiba-tiba saja datang entah kenapa seolah menghapus kedua orang tuanya tanpa jejak yang tersisa. Mobil nya bahkan tak di ketemukan, tak ada sisa sisa yang di tinggalkan dari keduanya, seolah benar-benar lenyap dalam sapuan badai tanpa jejak sedikit pun.

Dan saat di malam dirinya merasa dunia nya berantakan akibat kabar buruk itu, Zayyan tak sadar bahwa dirinya membawa letupan badai yang menerjang hutan serta tumbuhan hutan yang mengalami kematian mengenaskan tanpa sebab yang jelas.

"Apa yang kamu gambar kali ini? " Gyumin mendudukkan pantatnya pada sisi Zayyan yang kini tengah berkutat pada buku sketsa dalam genggaman nya, garis garis coretan kasar itu terlihat mulai membentuk gambar yang cantik

Pria manis itu sejenak merenggangkan jari-jarinya yang kaku, lantas menutup buku berisi banyak lembaran gambar miliknya itu lalu menatap kepada Gyumin yang tengah sibuk mengunyah sebuah roti melon.

"Kamu tidak ada di kantin, jadi aku membelikan nya juga untuk mu. Ini" Dua buah roti melon dan sekotak susu strawberry tersodor tepat di depan wajahnya. Zayyan menerimanya dengan senyum dan ucapan terimakasih yang tulus. Padahal dirinya yang lebih tua beberapa minggu dari Gyumin, tetapi sosok hangat namun penuh melindungi yang hadir pada Gyumin seolah membuat pria yang memiliki tinggi lebih darinya dua centi itu terlihat seperti kakak baginya.

"Apa perasaan mu sedang baik? " Gyumin kembali melontarkan pertanyaan saat hidung nya mengendus sebuah aroma yang cukup menyenangkan. Zayyan mengedip bingung, namun anggukan kepala pada akhirnya ia berikan sebagai jawaban.

"Aku baru saja menyelesaikan lukisan ku tadi malam. Symphony of flowers. Aku menamainya begitu, karena aku selalu memaknai bahwa setiap kehidupan cantik yang mekar dari sebuah bunga sebagaimana simponi baru yang terlahir pada bumi yang tua ini. Seperti sebuah harapan kecil yang menjadi lantunan melodi yang memenangkan dari setangkai kuncup bunga yang mekar. " Jelasnya dengan mata yang berbinar-binar penuh apresiasi. Sebulan sudah dia merencanakan lukisan yang baru bisa ia selesaikan tadi malam itu. Lukisan sederhana dengan polesan warna cantik pada kanvas, sebuah bunga yang baru saja mekar tepat di dalam sebuah buih lautan yang di terpa oleh cahaya matahari pagi yang menenangkan, seolah perasaan nya pun tersalurkan pada lukisan itu.

SHORT STORY [ Zayyan x All ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang