Three

1.3K 202 10
                                    

Kini chika sedang bersiap untuk menghampiri makam sang papa.

Chika hendak melewati kamar sang papa, namun rasa ingin masuk ke kamar sang papa sangat besar.

“Pa, chika izin masuk ke kamar papa ya pa.”Ucap chika seakan akan sang papa di sebelahnya

“Siapa tau dengan gue masuk ke kamar papa, gue tau keluarga gue siapa.”Batin chika lalu masuk kedalam kamar sang papa.

Sungguh disini ia merasa ada keberadaan sang papa.

Kondisi kamar sang papa bersih, karena chika sering meminta tolong sang bibi untuk membersihkan kamar sang papa.

Chika menutup jendela kamar papanya dan menutup tirai juga.

Chika menghidupkan lampu, lalu ia memulai mencari bukti tentang keluarganya.

“Papa pernah bilang kalo semua itu ada di laci.”Ucap chika lalu langsung mencari laci yang dimaksud papanya.

Chika membuka laci itu, ia melihat seperti buku diary dengan judul…

“Tiga perempuan hebatku.”Chika membaca judulnya membuat banyak pertanyaan di kepalanya.

Chika membuka buku itu, halaman pertama memperlihatkan foto keluarga dimana ada seorang ibu dan kedua anaknya.

“Ini siapa? Kenapa dia ada disini? Dia orang tua gue?”Banyak sekali saat ini pertanyaan di kepala Chika.

Chika mendudukkan pantatnya di kasur milik sang papa.

Chika terus membuka buku diary itu hingga ia menemukan sesuatu yang membuatnya janggal.

“Ini kakak gue?”Batin chika melihat dirinya sedang digendong oleh serang perempuan.

“S.I.A , dan ini Y.T.A gue tau itu pasti gue.”Batin chika, apakah S.I.A itu nama perempuan yang sedang menggendongnya di foto? Author juga gatau hehe.

“Banyak banget teka tekinya.”Gumam chika, ia membawa buku itu keluar dari kamar papanya.

Sebelum turun kebawah, ia ke kamarnya terlebih dahulu dan menaruh buku diary itu di laci mejanya.

Setelah itu chika keluar dari kamarnya dan turun kebawah.

"Bi, udah siap?"Tanya chika memastikan.

"Udah non, ayo."Jawab bibi.

"Bi, bibi sama supir aja ya, chika naik motor aja habis itu mau langsung pergi."Ucap chika diangguki bibi.

“Baik non chika.”Jawab sang bibi.

“Yaudah bi, ayo.”Ucap chika diangguki sang bibi.

Chika berjalan keluar, ia menghampiri supirnya yang sedang tertidur di posko bersama bodyguardnya.

“Pak dadang.”Panggil chika lembut.

“Eh iya non chika!”Jawab pak dadang terbangun dari tidurnya.

“Boss!”Jawab bodyguard chika yang bernama Christian.

“Duh maaf saya ganggu tidur kalian.”Ucap chika merasa tak enak

“gapapa non, kenapa?”Tanya mereka berdua.

“saya mau ke makam papa, minta tolong anterin ya.”Jawab chika.

“baik non mari saya antar”Ucap pak dadang.

“Tapi saya naik motor, pak dadang naik mobil sama bibi aja. Habis itu soalnya mau langsung pergi, ada acara hehe.”Ucap chika diangguki paham oleh pak dadang.

“Yaudah non, mari.”Ucap pak dadang diangguki chika.

“Christian, jaga rumah ya.”Ucap chika diangguki Christian.

YESSICA T.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang