Six.

1.6K 229 13
                                    

"Tuhan itu baik, cuman kita disuruh sakit dulu baru bahagia."
-Yessica Tamara Askarava.


"Gue merasa gagal jadi temen, gue gak guna!
Kenapa kita biarin Chika pulang sendiri! Kita udah tau kalo geng Tiger licik!"Ucap Jinan terduduk lemas di lantai dan memeluk tubuhnya sendiri.

"Kak Jinan, kita gak ada yang tau bakal kejadian seperti ini."Ucap Ara menenangkan Jinan.

"Gue merasa gagal, Ra."Ucap Jinan menangis.

"Kita semua sama sama gak tau bakal kejadian kaya gini, kita harus berpikir positif kalo Chika bisa kembali sadar, oke?"Ucap Ara menenangkan Jinan, Jinan pun mengangguk.

Ceklek.

Pintu ruangan Chika pun terbuka, kelima temannya dan berada di dalam melihat siapa yang masuk.

"Mama Shani? Kak Shani?"Bingung Gracia.

"Kak Shani? Kenapa?"Tanya Jinan.

"Loh kak Shani ngapain ke sini?"Tanya Ara bingung.

"Hah ngapain kesini tan, kak?"Tanya Zee.

"Kak Shani sama Tante mama kenapa kesini?"Tanya Oniel.

"Kalian jangan banyak tanya."Ucap Shani membuat semuanya bungkam.

Shani menghampiri Chika yang badannya dipenuhi dengan alat alat rumah sakit.

"Adek.. maafin cici dek telat.."Ucap Shani menangis dipelukan Chika.

Mama Shani sama halnya, ia memeluk Chika.

"Hah adek? Kenapa ini?"Tanya Ara bingung.

"Kak Chika adeknya kak Shani?"Tanya Zee.

"Hah kok adek?"Tanya Oniel.

"Kok adek?"Tanya Jinan.

"Kok adek sih?"Tanya Gracia.

Mereka semua bertanya tanya.

"Chika ini adik aku, Yessica Tamara Askarava. Aku Shani Indira Askarava, Chika adik aku yang hilang selama bertahun tahun, hiks."Ucap Shani menjelaskan, tetapi ia masih memeluk Chika yang tak sadarkan diri.

Mereka semua terkejut, namun setelah itu mereka tersenyum gembira.

"Kak Shani."Panggil Gracia.

Shani menoleh kearah Gracia lalu menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Chika harus ngelewatin koma, kita gak tau sampai kapan."Jawab Gracia membuat Shani dan mama Shani semakin menangis histeris.

Kelima teman Chika hanya mampu menenangkan mereka berdua.

***

Saat ini kelima teman Chika tengah berada di kantin sekolah.

"Kak Jinan, kita harus bales dendam sama perbuatan geng Tiger."Ucap Zee dengan wajah seriusnya.

"Gue setuju sama Zee, gue bakalan bikin mereka berlutut di hadapan gue."Sambung Oniel.

"Gue juga, gue gak tega sahabat gue diginiin."Sambung Ara.

"Jangankan kalian, gue aja bakalan bikin mereka habis saat itu juga. Kalaupun bisa, gue bakal bikin dia koma."Ucap Jinan.

"Setuju kak!"Sambung Oniel.

Mereka berlima pun kini kembali ke kelas, namun saat di koridor sekolah, mereka bertemu dengan Feni atg.

"Mana tuh si pirang?"Tanya Feni nada meledek.

"Gak ada menor, kenapa nor?"Tanya Gracia balik berusaha memanasi Feni.

"Bangsat!"Emosi Feni.

"Hah? Bangsat? Emang sih lu bangsat!"Sambung Ara.

Kelima temannya pun tertawa meledek.

Feni dan atg pun langsung menyerang Jinan atg, karena kekuatan Feni atg yang sangat lemah, mereka terkalahkan oleh Jinan atg.

"Lemah, jangan sekali-kali lo ejek temen kita, pecundang!"Ucap Jinan menginjak perut Feni.

"Arghhh anjing!"Teriak Feni kesakitan karena perutnya diinjak oleh Jinan.

"Cabut!"Ucap Jinan kepada keempat temannya.

***

Sepulang sekolah, Jinan atg bertemu dengan Shani.

"Kak shan, mau kemana?"Tanya Zee.

"Ah ini mau ke rumah sakit, jenguk Chika."Jawab Zee.

"Ohh yaudah ayo gas wae bareng sama kita."Ucap Jinan.

"Gapapa?"Tanya Shani tak enak.

"Gapapa, ayo kak!"Ucap Zee menggandeng Shani.

"Wah paijo main gandeng gandeng kakaknya si jamet aja lu! Ketauan jamet mampus lu!"Ucap Gracia menggeleng geleng akan tingkah laku Zee.

Zee pun melepas gandengannya dan menyengir.

"Hehehe, bercanda kak."Ucap Zee diangguki Shani.

"Kak Shani, lo naik mobil bareng gue aja, bentar lagi hujan."Ucap Jinan.

"Terus mereka?"Tanya Shani.

"Kita mah gapapa ya gak kehujanan, dari pada kak Shani sakit ntar kita dimarahin kak Chika."Ucap Zee.

"Nanti paling yang sakit juga ci gre dibawa ke rumah sakit terus di suntik udah."Sambung Ara mendapat jitakan dari Gracia.

Takkk.

"Anjing! Lo kira gue apaan nyet!"Kesal Gracia.

"Bangsat! Sakit ci!"Ringis Ara memegang keningnya yang dijitak oleh Gracia.

"Nyimak wae lah!"Sambung Oniel.

"Yaudah ayo kak."Ucap Jinan diangguki Shani.

Shani pun menaiki mobil Jinan, diikuti Jinan.

***

Sesampainya dirumah sakit, Shani selalu tak mau berpindah tempat, ia selalu ingin disamping adiknya menemani adiknya. Tentunya mengajak ngobrol Chika juga, walau ia tau adiknya tak mungkin meresponnya.

"Dek, cici kangen."Ucap Shani menatap Chika sendu.

Ia meraih tangan adiknya, diusaplah tangan Chika lembut dengan Shani.

"Kenapa cici taunya pas kamu koma dek."Ucap Shani, ia tak mampu menangis lagi, kemarin air matanya sudah terkuras habis.

"Dek, jangan tinggalin cici."Ucap Shani lagi.

Kelima teman Chika sangat memprihatikan dengan keadaan Chika saat ini.


















Segini dulu aja ya, soalnya lagi sibuk banget gak bisa mikir alur.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

Tbc.
Wait for the next part.

YESSICA T.AWhere stories live. Discover now