Salah satu kesalahan fatal dalam memberi kebaikan adalah harap kembali.
Padahal membantu dan menolong itu seharusnya ikhlas lahir batin karena kamu punya rasa kemanusiaan, kamu mengerti bahwa di dunia ini emang saling tolong menolong.
"Tapikan setidaknya tahu diri, seharusnya dia juga membantu ku dikala aku susah?"
Kamu harus tahu, siapa yang kamu bantu. Meski sebenarnya, dalam hal tolong menolong kita tak boleh pandang buluh.
Tapi maksudku disini tentang 'siapa' adalah tipe orang yang kamu tolong.
Jika kamu sudah tahu bahwa dia adalah karakter yang tidak mau membantu. Lupakan soal balasannya, karena sampai kapanpun dia akan tetap seperti itu.
Kamu membantu dia karena dia manusia, dan kamu punya rasa kemanusiaan.
Mengharap balasan sama saja menghancurkan amal baikmu.
Hanya orang-orang yang punya rasa kemanusiaan yang sama dengan mu yang tidak akan lupa budimu meski jasamu tak harap kembali. Orang-orang baik pasti akan berusaha membalas mu dengan cara apapun.
Aku harap kamu memberi kebaikan pada seseorang karena kamu memanusiakan dia bukan menunggu harap kembali.
Tidak ada harap kembali pada orang yang tidak peduli dengan kebaikan mu, hanya kecewa yang kau dapat.
Air susu dibalas tuba itu benar adanya, tapi bukan tugas kamu untuk menghukumnya.
Itu tugas sang maha adil dan satu.
YOU ARE READING
Kamu berharap apa?
Non-FictionSemakin dewasa, bagaimana pandangan mu tentang dunia? Hmm, iya, sepertinya aku juga melihatnya.. Lantas, Kamu berharap apa? Pada dunia yang kamu lihat sekarang... *** Berhentilah berpikir bahwa setiap orang yang kau temui baik. Berhentilah berharap...
