"Maaf ya.."
"Terimakasih.."
Dua kata sederhana itu seharusnya ringan untuk ucapkan pada saat hal2 tertentu.
Namun pada nyatanya, 2 kata itu menjadi hal yang semakin berat di ucapkan oleh sebagian orang.
It's hurt, ketika kita udah effort banget buat orang lain tapi there's no reaction from them.
It's hurt, ketika mereka menyakiti kita, tapi gak ada kata maaf, bahkan tidak ada perasaan bersalah.
Well, aku sendiri tidak mau menormalisasi kan hal sekecil itu karena sangat mempengaruhi perasaan seseorang.
Mau marah, orang yang seperti itu tidak akan berubah (kecuali keinginan mereka sendiri).
Tidak ada yang bisa kamu harapkan dari orang seperti itu. Jadi, aku harap kamu tidak larut dalam perasaan sakit.
Cukup orang lain, kamu jangan.
Satu-satunya cara untuk tidak lagi disakiti atau merasa tersakiti oleh mereka adalah dengan cara menjaga jarak dari mereka.
Berhenti membantu siapapun yang sebenarnya dia sendiri bisa melakukannya.
Berhenti untuk memarahi siapapun yang sebenarnya dia sendiri tidak punya hati nurani.
Semua itu demi kesehatan mentalmu.
Kadang, mental kita rusa bukan karena tekanan dari dalam diri...
....tetapi karena lelahnya menghadapi sikap orang lain pada kita.
YOU ARE READING
Kamu berharap apa?
Non-FictionSemakin dewasa, bagaimana pandangan mu tentang dunia? Hmm, iya, sepertinya aku juga melihatnya.. Lantas, Kamu berharap apa? Pada dunia yang kamu lihat sekarang... *** Berhentilah berpikir bahwa setiap orang yang kau temui baik. Berhentilah berharap...
