Bab 17 End

656 81 12
                                    

⚠️ Banyak typo harap maklum ya ....





Semenjak kejadian pertengkaran mereka seokjin tidak meninggal kan jungkook ke Jepang lagi, dia memantau dari Korea dan perusahaan nya itu pun sudah selesai pembangunan nya.

" Dua bulan lagi bayi kita lahir sayang. Aku sudah menyiapkan nama untuk nya " Ucap seokjin pada jungkook, yang saat ini mereka sedang tiduran di kasur sambil seokjin mengelus elus perut jungkook.

" Oh yah, siapa namanya? "

" Kim Minji, Bagaimana? " Ucap seokjin.

" Minji.. Kim minji, bagus nama yang cantik, pasti anak kita cantik seperti nama nya ".

Oh iya jadi anak mereka ini perempuan ya semua nya.

Pandangan jungkook pun beralih ke jendela kamar dan langsung terpaku saat melihat setitik gumpalan putih halus yang jatuh dari langit. Jungkook bangkit berdiri untuk mendekati jendela dan benar dugaannya, salju pertama musim dingin tahun ini baru saja muncul.

"Jin..lihat! Salju pertama turun!" Ucap jungkook pada seokjin yang langsung bangkit dan menghampirinya.

Jungkook membuka pintu balkon selebar-lebarnya membiarkan udara dingin masuk ke kamar mereka,seokjin yang melihat itu langsung mengambil jaket dan memakai kan nya pada tubuh jungkook serta tubuhnya.

"Jangan buka lebar-lebar, sayang. Kita akan mati kedinginan selagi tidur nanti." ucap seokjin menaikan resleting pada jaket yang dikenakan jungkook. Setelah itu seokjin ikut berdiri bersandar di balkon mengikuti jungkook yang melihat salju-salju yang berjatuhan itu dengan mata berbinar.

"Suasananya romantis untuk menyatakan cinta," Ucap jungkook.

"Sepertinya banyak ungkapan cinta yang baru saja dinyatakan orang saat ini, sayangnya mereka tidak seberuntung kita"

"Kenapa begitu?"

"Karena kita sudah menikah. Tanpa menunggu hari ini pun aku bisa menyatakan cintaku padamu setiap saat."

Jungkook membalikan badannya menghadap seokjin yang ternyata ikut memandang salju berjatuhan dengan mata berbinar. Jungkook memandang seokjin dengan pandangan menghakimi.

"Aku tidak pernah mendengarmu mengatakannya setiap saat padaku,"

"Kalau sudah menikah seperti ini tidak perlu mengatakannya terlalu sering sayang,Apa perlu kuperjelas lagi bahwa aku sangat sangat sangat mencintaimu hingga rasanya aku bisa mati jika aku kehilanganmu sedetik saja?"

Jungkook pun tersenyum manis.

" Kurasa aku akan sangat tersipu seperti tadi jika kamu mengatakannya saat kita masih berpacaran."

Seokjin kemudian menegakan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya pada bahu jungkook. Hening setelahnya. Mereka terlalu larut melihat salju-salju yang turun berterbangan dari langit.

"Jungkook'ah?"

"Hm,"

"Kamu tahu aku sangat menyayangimu 'kan?" Pandangan jungkook teralih sementara seokjin juga mengangkat kepalanya dari bahu jungkook. Keduanya saling bertatap hingga jungkook mulai bergerak memeluk tubuh seokjin yang cukup menghangatkannya disaat cuaca sedang dingin.

"Aku juga menyayangimu, jin. Sangat."

Seokjin balas memeluk tubuh jungkook dan mencuri sedikit kecupan.

"Tolong, jangan tinggalkan aku. Aku akan sangat gila jika nantinya aku kehilanganmu."

Di balik pelukannya, jungkook mengangguk kecil sambil menghirup aroma yang keluar dari tubuh seokjin Pelukan dan aroma tubuh seokjin adalah candu untuk jungkook.

MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang