#4

22 3 0
                                    

"jika memilikinya saja hanya angan, lantas mengapa harus merasa kehilangan ?"

Happy reading 🌷

-----🌷-----

Shella terus di hantui oleh perkataan bara, yang membuat dirinya tidak bisa fokus dengan aktivitas nya. Kenapa dia harus memikirkan bara? Bukan kah dia dendam dengan ana? Apa hubungannya dengan bara?

Bara milik ana maklum ia sangat marah saat mengetahui bahwa Shella memiliki niat buruk yang bisa saja mengancam nyawa ana. Tidak jarang yang tau jika Shella itu adalah orang yang nekat bukan??

"Bara...bukannya dulu Lo selalu ngebela gw? Kemana rasa peduli Lo ke gw bar? Ini semua karna ana!". Shella membanting gelas yang ada di atas meja belajarnya

"Bara yang gw kenal gak pernah ngancam gw, bara yang gw kenal gak pernah belain perempuan lain selain gw!" Lirih Shella dengan mata yang memanas bercampur genangan air yang siap membasahi pipi manisnya kapan saja

Tingg~

Tingg~

Suara notifikasi benda pipih milik Shella berbunyi menandakan ada pesan masuk, siapa yang memberinya pesan malam-malam begini, sangat menggangu sekali!

Shella membuka aplikasi WhatsApp di layar handphone nya, dan membuka room chat yang mengiriminya pesan sedari tadi

+62*********
Lo mikirin bara kan? Ck! Lo itu udah diluar kendali bara, sekarang apapun yang Lo mau lakuin itu yah terserah Lo shel, ngapain lo takut ke bara? Di sini yang harus Lo hancurin itu ana gak ada sangkut pautnya sama bara, bawa santai aja.

Shella mengerucutkan keningnya berusaha menebak siapa yang mengiriminya pesan seperti itu, dan pikirannya tertuju pada pria yang menemaninya di perpustakaan tadi.

"Santai katanya? Lo belum tau seberapa sayangnya gw ke bara!"

Ting~

Satu pesan kembali masuk di layar handphone nya dengan malas shella membuka room chat dari nomor tak di kenal itu.

+62*********
Temuin gw di taman besok pagi.

Satu pesan singkat itu sukses membuat shella menaruh rasa penasarannya, untuk apa pria itu mengajaknya ke taman? Bukan kah tidak ada hal penting yang haru di bahas? Sungguh membuang waktu

-----🌷-----

Shella bergegas menuju taman yang ada di tengah-tengah kota, karna informasi yang di berikan lewat handphone nya tadi malam sangat tidak akurat, pria itu hanya mengatakan taman, tidak memberitahu lokasinya di mana, sungguh taman di kota ini sangat banyak, sangat melelahkan jika harus mengunjungi semuanya.

Akhirnya shella sudah berada di taman, ia segera mencari pria itu karna ia tidak punya waktu untuk terus berlama-lama di sana, masih banyak aktivitas yang lebih penting dari ini.

"Hai, udah nunggu lama?" Sapa seorang pria dengan hoodie hitamnya, ntah kenapa Shella selalu melihat pria itu menggunakan pakaian yang tebal, padahal cuaca hari ini sangat lah panas.

"Langsung to the poin aja." Shella menyaut dengan tatapan tak suka. "Shell gw tau lo selalu mau celakain ana, tapi menurut gw itu terlalu kejam shel, lo cukup ungkit-ungkit hubungan lo dengan bara yang sudah berlalu di depan dia terus-menerus pasti udah bisa buat hubungan ana dengan bara renggang, percaya sama gw."

Nirvana (pembebasan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang