Di sebuah kafe kecil yang padat dengan pelanggan di tengah kota, Haziq sibuk menikmati secangkir kopi sambil menatap layar laptopnya. Haziq adalah seorang pekerja di sebuah syarikat di kota itu.
Tiba-tiba, pandangannya teralih saat seorang wanita memasuki kafe. Wanita itu seperti malaikat turun dari surga, dengan senyum manisnya yang memikat hati Haziq.
Wanita itu berjalan dengan percaya diri, mencari tempat untuk duduk di kefe itu. Pandangan Haziq tak bisa lepas darinya. Tanpa berpikir panjang, Haziq mengajak wanita itu duduk di meja yang sama dengannya.
"awak duduklah kat depan saya, saya sorang je kat sini, meja lain semua dah penuh" kata Haziq.
Wanita itu tersenyum ramah, dan segera mereka terlibat dalam percakapan yang menyenangkan.
Haziq menyimpan perasaan kepada wanita itu tetapi Haziq takut cintanya ditolak. Wanita itu melihat Haziq yang bertingkah-laku sangat pelik. Wanita itu perlahan lahan tertarik dengan Haziq.
Dari percakapan pertama, Haziq merasa bahwa dia dan wanita itu memiliki banyak kesamaan. Mereka berbagi minat dalam buku, filem, dan musik. Haziq menanyakan nama wanita itu.
"Btw apa nama awak?" Tanya Haziq.
Lalu wanita itu menyebut namanya.
"Nama saya Nur Hasna, saya baru lagi pindah dekat area sini" jawab wanita itu.
Pertemanan mereka tumbuh dengan cepat, seolah-olah mereka telah mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun.
Semasa matahari tenggelam, Haziq menyadari bahwa dia telah merasakan yang Hasna adalah seorang yang istimewa. Dan dari pertemuan tak terduga di kafe kecil itu, sebuah cerita baru dalam hidupnya pun mula.
Sebelum pulang, Haziq meminta Hasna nombor telefonnya untuk kekal berhubung di masa akan datang. Hasna memberikan nombornya kepada Haziq.
Hasna berkata, "Thank you for today. Nanti call saya tau. Byebye~"
Hasna bergerak keluar kafe. Haziq merasakan mereka semakin rapat. Haziq pergi ke kaunter untuk membayar.
Juruwang berkata, "Semua sekali dalam RM15.60 untuk dua cawan kopi"
"Eh dua cawan? hurmm mesti dia lupa bayar. takpela ehehe" kata Haziq dengan ikhlasnya.
BẠN ĐANG ĐỌC
"Kau Pujaanku" - Eman
Lãng mạnDi sebuah kafe kecil yang terletak di sudut jalan yang sepi di tengah kota, suasana tenang dan damai menghiasi ruangannya. Dinding yang terbuat dari bata merah memberikan sentuhan hangat, sementara lampu gantung yang gemerlap menambahkan nuansa roma...
