BAB 3 : CINTA YANG TUMBUH

2 1 0
                                    

Haziq berjalan-jalan di taman kota, membiarkan pikirannya melayang ke udara yang telah ia bagikan bersama Hasna. Setiap kali dia mengingat senyum manisnya atau cara dia tertawa, hatinya terasa hangat.

"Argghhhh finnaly, Hasna milik aku.... Yahoooo" dalam fikirannya.

   Di tengah kebahagiaannya, ada keraguan yang menghantuinya. Haziq bertanya-tanya apakah Hasna merasakan hal yang sama dengannya.

  Dia takut mengungkapkan perasaannya dengan terlalu cepat akan membuatkan Hasna tidak selesa. Tetapi Haziq terus positif dan meneruskan hubungan mereka dengan gembira.

   Haziq dan Hasna terus menjalani hari-hari mereka dengan penuh kebahagiaan setelah mengungkapkan perasaan mereka. Setiap momen bersama terasa lebih berarti, dan cinta di antara mereka semakin berkembang.

   Namun, Haziq merasa ada sesuatu yang perlu dia bicarakan dengan Hasna. Suatu hari, ketika bersiar-siar di taman berdekatan rumah mereka pada malam yang penuh bintang, Haziq merasa bahwa saatnya telah tiba untuk berbicara.

"Umm, biyy"

    panggilan dari Haziq dengan lembut, menggunakan panggilan sayang yang biasa dia gunakan untuk Hasna.

    Hasna menatapnya dengan penuh perhatian, "Ye, sayang, kenapa ni?"

Haziq mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Sayang nak kita berdua spill the tea fasal masa lalu kita. Ada beberapa hal yang sayang rasa kita perlu kongsi sesama."

    Hasna mengangguk, memberi isyarat agar Haziq melanjutkan.

"Dulu, Haziq pernah bercinta dengan sorang ni and selepas kami putus, sayang trauma dan susah nak percaya orang lain. Itu sebabnya kadang-kadang sayang takut takut sikit dalam relay kita ni" ungkap Haziq dengan jujur.

    Hasna mendengarkan dengan penuh perhatian, matanya penuh dengan pengertian.

"Haziq, jangan risau biy faham sebab biy pun macam tu juga." hujar Hasna dengan lembut. "Dulu, biy pernah bercinta dengan sorang laki ni. Biy percaya sangat dekat dia tapi kami gaduh dan dia pergi tinggalkan Hasna, tapi lepas Hasna jumpa dengan sayang, biy rasa lebih kuat."

    Mendengar kata-kata itu, Haziq merasa terkedu dengan cerita Hasna. Dia merasa apa yang dia dan Hasna pernah lalui adalah sama. Mereka menjadi lebih rapat selepas saling bercerita tentang masa silamnya.

"So dari sekarang, mari kita berjanji untuk saling mencintai satu sama lain dan tetap ada untuk satu sama lain. Kita hadapi masa depan ini bersama-sama ye biy" ucap Haziq sambil meraih tangan Hasna dengan penuh kasih sayang.

    Hasna tersenyum, matanya bersinar penuh keyakinan. "Biy janji, sayang. Bersama-sama, kita hadapi semua cabaran ye hehehe. I love you so much, Haziq"

    Dengan tekad yang lebih kuat dan hati yang lebih terbuka, Haziq dan Hasna merasa semakin bersedia mengarungi setiap liku hidup bersama. Ini adalah awal dari pengembaraan baru dalam hubungan mereka, di mana kepercayaan dan kejujuran akan menjadi lebih kuat antara satu sama lain .

"Kau Pujaanku" - EmanOnde histórias criam vida. Descubra agora