III - Who Are You?

23 12 5
                                    

🚩Harap bijak!!!

Selamat membaca!
Vote⭐ and comment💬

ᕙ«⟨Nakamura Nara - SAGAN'S⟩»ᕗ



Di penghujung jalan yang penuh dengan daun kering. Rumput belukar serta hutan musim tertutupi salju dengan cantik. Akan demikian, dibalik kecantikan hutan tersebut terdapat sesuatu mengerikan telah terjadi. Jurang yang terjal membawa petaka bagi orang-orang tak beruntung.

Bukan jurang itu titik dari permasalahan, melainkan sebuah seseorang misterius yang menjadi sumber dari kemalangan. Suara gagak menggaok seraya terbang mengelilingi wilayah tersebut.

Deru napas seseorang yang berjuang menyelamatkan nyawa meski harus menyeret diri diatas salju yang tebal. Darah terus mengalir dari kakinya dan mengotori kristal indah itu.

DOR!

Suara tembakan terdengar, menggemakan seisi hutan hingga radius 2 mil. Bersamaan dengan terhentinya gerakan orang tersebut. Timah panas bersarang tepat di tengkorak belakangnya, membuat pembuluh darah pecah dan menjadikan neuron otak gagal fungsi.

Derap langkah kaki menginjak salju terdengar jelas, suaranya mengerikan. Winter boots nya menginjak punggung mayat tersebut tanpa berkedip mata. Dia mematik rokoknya di tengah cuaca yang kian memburuk, badai salju akan datang. Orang itu dengan santai mengambil ponsel untuk menelepon.

"Urus mayat ini sebelum badai." baritonnya terdengar nyaring dan khas.

"Baik, Tuan. Kemudian, ada hal yang ingin saya sampaikan." jawab lawan bicaranya.

Mereka saling mengobrol sejenak hingga pria misterius itu mematikan rokok, bibirnya tersungging senyuman tipis setelah memutus sambungan sepihak.

"Astaga, jantungku mulai menggila..."

ᕙ«⟨Nakamura Nara - SAGAN'S⟩»ᕗ

Suhu udara semakin dingin kala salju turun semakin banyak menutupi pohon-pohon, jalanan, bangunan, dan sebagainya. Rieka memandang langit yang abu-abu itu berubah menjadi gelap secara perlahan, hari memasuki malam.

Keadaannya terus membaik selama dua hari terakhir tiba di mansion. Mansion besar yang hanya ada Rieka, North, para pengawal dan pelayan. Walaupun secara kuantitas banyak, namun tetap saja sepi.

Kepalanya tiba-tiba berdenging dan ia merasakan sakit teramat.

"Ugh..." tangannya memegangi kepalanya, rasa nyeri itu semakin terasa menusuk hingga inti otaknya.

Potongan-potongan scene kehidupan mulai tersusun dalam otaknya. Rieka mencoba menampung ingatan itu secara paksa.

'Apa kau sudah jauh lebih tenang sekarang?'

'Perusahaan pusat milik keluargamu sudah ku ambil alih.'

'Ku dengar kau tidak lagi menggonggong sejak ada mayat itu.'

'Anak kita sudah laris dimana-mana sebagai pelacur di usianya yang muda.'

'Uangnya ku gunakan untuk menikah dengan Kaelyn.'

'Kepalanya ku penggal dan dibuang ke danau terbengkalai.'

'Kau hanya terlalu polos dan bodoh mencintaiku begitu dalam.'

Suara-suara itu bergema di kepala Rieka. Frekuensi suara yang tergabung menjadi satu dalam waktu bersamaan membuat dia meringis kesakitan. Klise kehidupannya bertumpuk menjadi kenangan tragis nan menyakitkan yang seharusnya tidak dia ingat kembali.

SAGAN'SWhere stories live. Discover now