¹⁷

100 8 1
                                    

BUAT DI BACA BUKAN BUAT DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

WALLAHI KAMI GAK RIDHO CERITA KAMI DI COPY!

BERKARYA SENDIRI ITU LEBIH SERU!

KAMI SUDAH BIKIN NIH CERITA SAMPAI OTAK KAMI SEPERTI INGIN PECAH..

JADI TOLONG HARGAI...

"Hiks..hiks..tadi tasbih nya Bilqis bawa Lia..hiks hiks" tangis Bilqis yang mencari tasbih nya.

Tadi saat selesai sholat Bilqis berniat untuk berdzikir dirinya pun mulai mencari tasbih nya.

Dan dirinya baru sadar tasbih yang tadi dirinya genggam kini tak ada.

"Aduh...pasti ada dikamar kok" pusing Lia.

"Ada apa ini?" Tanya Gus alsyar dan Rais saat melihat Bilqis menangis di kawasan masjid yang sudah mulai sepi.

"Ini Gus..tasbih nya Bilqis hilang..." Jawab Lia.

Rais yang mendengar kata tasbih itu pun langsung mengambil sesuatu di balik saku baju nya tersebut.

"Ini saya tadi jumpa tasbih jatuh.. apakah ini punya mu?" Tanya Rais sambil menunjuk tasbih tersebut.

Bilqis yang sedari tadi menangis saat melihat tasbih tersebut mendadak tersenyum manis di balik cadar nya.

"Iya ini tasbih nya Bilqis..." Ujar Bilqis sambil mengambil tasbih tersebut.

"Syukron ya..akhy Rais.." disaat itu Bilqis sama sekali tak lupa untuk mengucap kan terimakasih kepada Rais.

Pukul 06.50 pagi.

Pagi ini Gus Alsyar dan Rais mengumpulkan semua santriwan dan santriwati di lapangan pesantren Al Izzah.

Panas

Itulah yang dirasakan oleh Lia dan Bilqis.

Ntah mengapa hari ini cukup panas

Terlebih lagi kedua perempuan itu memakai jilbab yang cukup panjang dan tebal.

Saat ini semua santriwan dan santriwati sedang menyaksikan seorang santriwan sedang di cukur rambut hingga botak karena perbuatan yang diri nya lakukan.

Sedangkan sang santriwati berdiri di depan semua para santri dengan menggunakan hijab dua warna.

"Mereka kenapa ya kira kira Lia...??" Tanya Bilqis dengan raut wajah kebingungan.

"Mereka ketahuan pacaran qis..jadi itu hukuman untuk mereka..." Ujar lia.

Bilqis yang melihat itu pun langsung bergidik ketakutan, apa lagi saat melihat santriwati nya yang sedikit di permalukan oleh beberapa santri yang ada disana.

"Jika..tak ingin seperti mereka jangan kalian semua berani pacaran!" Jelas Rais yang melihat proses pemotongan rambut tersebut.

" Dengar!?" Tanya Rais dengan tegas tapi tak membentak.

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang