²³

104 10 2
                                    

BUAT DI BACA BUKAN. BUAT DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

WALLAHI KAMI GAK RIDHO CERITA KAMI DI COPY!

BERKARYA SENDIRI ITU LEBIH SERU!

KAMI SUDAH BIKIN NIH CERITA SAMPAI OTAK KAMI SEPERTI INGIN PECAH..

JADI TOLONG HARGAI...

Happy reading

"Saya mau nolongin Alsyar dan Lia juga ummi..." Ucap Rais sambil melepaskan jaket yang melekatkan di tubuh nya itu.

Ummi Fatimah yang mendengar itu pun langsung menggeleng kepalanya tanda tidak mengizinkan Rais ikut mencari Lia juga.

"Jangan nak...jangan..." Larang ummi Fatimah kepada Rais, sedangkan Rais tidak bisa tinggal diam jika sahabat nya itu sedang di dalam goa mencari seorang perempuan yang Rais tau bahwa perempuan itu adalah pujaan hati sahabatnya.

"Gak bi-"

"Jangan pergi akhy Rais.... Kami disini butuh akhy Rais..." Lirih Bilqis yang membuat Rais menoleh ke arah nya.

Perempuan itu jauh dari kata baik baik saja,mata nya kini sudah sembab karena sedari tadi menangis tak henti henti nya sampai sekarang.

Sejak kejadian dimana Rais membentak nya kali ini lah Bilqis baru kembali berbicara kepada Rais dan Rais dapat mendengar suara lembut itu kembali memanggil namanya.

"Pak tolong siapkan tim medis!" Perintah Rais yang kembali memasang jaket nya.

Mendengar perintah itupun pemandu yang ada disini langsung mengangguk dan menjalankan perintah nya, sedangkan ummi Fatimah tersenyum melihat Rais pemuda yang sudah ummi Fatimah anggap seperti anak nya sendiri.

"Berhentilah menangis" jelas Rais kepada Bilqis sebelum pemuda itu meninggal kan Bilqis.

Sementara itu di dalam goa.

Terlihat Gus Alsyar sudah kehilangan energi nya, tubuh nya sudah mulai lemas tapi Gus Alsyar tetap mendorong Perahu karet itu agar sampai di ujung goa.

Dirinya hanya memikirkan nasib Lia di banding dirinya sendiri, sedari tadi Gus Alsyar selalu meneriaki nama Lia agar perempuan itu tersadar dari pingsan nya.

"Bertahan sedikit lagi syar...Lo bukan pemuda lemah!" Ucap nya di dalam hati.

Tak lama dari itu Gus Alsyar melihat cahaya di depan nya, hal itu pun membuat Gus Alsyar tersenyum karena dirinya tau bahwa itu adalah jalan keluar dari goa tersebut.

"Gu-gus Alsyar_____" lirih Lia yang baru saja sadar dari pingsan nya, Gus Alsyar yang mendengar itupun rasa nya ingin menangis saat mendengar suara Lia yang terdengar bergetar menahan tangisan.

"Bertahan Lia!kita sampai sebentar lagi!"

Tak berapa lama mereka berdua pun sampai dan disambut dengan tangisan dari semua orang yang ada disana.

"LIA! Hiks..hiks.." tangis Bilqis kembali saat melihat sang sahabat dalam keadaan lemas di gendongan Gus Alsyar.

Ya, kini Lia berada di gendongan Gus Alsyar dengan gaya bridal style karena kaki Lia tak mampu untuk berjalan dan tubuh nya yang terasa lemas.

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang