Chapter 2.

61 40 22
                                    

Happy reading

     Shena sudah siap dengan baju pelayannya. Ia tersenyum tipis memulai hari kerjanya.

   " Shen, anterin ke meja 12 " Ucap ocha. Shena dengan sigap mengambil nampan itu dengan hati-hati.

   Ia menghampiri meja yang bernomor 12. Tampak di sana banyak pemuda yang sedang nongkrong.

   " permisi ini pesanan nya " Ucap shena di iringi dengan senyuman.

  " Eh-- Shena? " ucap seorang pemuda.

   " Langit?! " sungguh ia sangat terkejut saat melihat siapa cowo di depannya ini.

  " pftt.. Lo jadi pelayan? Setelah nolak gue, jadi gembel lo? " Ucap langit remeh.

  Shena memejamkan matanya menahan amarah. " Saya permisi " shena lebih memilih menghiraukan bajingan itu dari pada akan terjadi keributan kedepannya.

  " tunggu dulu dong, buru-buru amat! " ucap langit.

  Sial! Dirinya ingin pergi dari sini namun tangannya di cekal kuat oleh langit.

   " apasih! Lepasin! Gue mau kerja! " Ucap shena kesal.

  " heh.. Seorang shena kerja? Gak salah nih? " Shena menatap langit kesal.

  " buta mata lo? Jelas-jelas gue lagi kerja! " Ucap shena sedikit nyolot.

  " Santai dong, gausah nyolot kayak gitu! " Ucap Langit sengaja memanas-manasi Shena.

  " Akhh! Cewek gila! " Langit memegangi tangannya yang di gigit oleh shena.

  " iya gue gila! Salah sendiri lo berhadapan sama cewek gila! " Shena berlalu pergi dengan muka masamnya.

  Langit menyeringai menatap kepergian shena. Ia menciumi tangannya yang di gigit oleh Shena.

  " Cewek gila? Gue suka " Gumam Langit menyeringai.

   Sedangkan itu shena sedang merutuki dirinya yang bertemu kembali dengan langit.

  " Dasar cowok sinting! " Gumam shena kesal.

  Shena membuyarkan semua lamunannya. Ia kembali bekerja mengantarkan pesanan ke meja-meja.

  Tak jarang ia juga di mintai nomor telpon oleh cowo-cowo genit di sana.

  Saat cafe sedang sepi shena mulai membersihkan beberapa sampah cap kopi yang berantakan.

Tap

Tap

Tap

   " bye sayang! Semangat kerjanya! " Ucap langit dengan senyuman manisnya.

  Shena mendelik tajam. " Apasih! " langit terkekeh kecil melihat tatapan tajam shena.

   " shen pacar kamu ya? " Tangan ocha dengan muka polos.

I'm the queen [Slow Up]Where stories live. Discover now