Chapter 3.

68 40 15
                                    

Happy birthday

  Pagi ini shena sudah siap dengan baju kebayanya yang berwarna hitam.

  Tema kelulusan kali ini adalah pakaian daerah. Dirinya tampak anggun dengan kebaya yang melekat indah di tubuhnya.

  " Sudah siap tuan putri? " Tanya opanya dengan mesra.  Shena terkekeh kecil mendengar perkataan opanya.

  " tentu opa " Shena masuk ke dalam mobil hitam di hadapannya.

  Shena terdiam memikirkan keributan yang terjadi kemaren. Opanya marah besar mendengar bahwa cucu kesayangannya ini tidak boleh menyandang marga Nugraha.

  Jadi begini ceritanya.

Flashback on

   Shena duduk di shofa bersampingan dengan opanya bercengkrama ria.

  " shena ulang tahun nanti mau minta hadiah apa dengan opa? " Tanya opandengan senyuman manisnya.

  " Hm..opa tidak perlu repot-repot memberiku hadiah, dengan keadaan opa yang sehat adalah hadiah terbaik untukku " Ucap shena dengan senyuman manisnya.

  " haha.. Kau sungguh gadis yang manis.. Tentu aku akan memberikan hadiah terbaik untukmu nanti " Shena terkekeh kecil.

  " Tidak akan aku biarkan orang lain mengalahkan hadiah ku, intinya hadiah yang opa beri harus yang paling mewah! " Shena terkekeh geli mendengar tutur kata opanya itu.

  " hm oiya, mengapa putri kecil ini tidak membalas pesan opamu? " Tanya Ghafif dengan nada merajuk.

   " Hm.. HP ku tertinggal di rumah " Ucap shena berbohong.

  " kamu pergi kemana sehingga tidak membawa HP? Dan dua hari? " Shena meringis kecil saat kebohongannya hampir terbongkar.

  " Apakah putri kecil ini sudah mulai berbohong dengan opanya? Ayo katakan dengan jujur " Shena menggigit bibirnya.

  " hmm.. Shena kabur dari rumah " Ghafif melotot sempurna mendengar hal tersebut.

   " Mengapa shena? Apa kamu memiliki masalah di rumah? " Tanya ghafif cemas.

  Shena menunduk dalam. Apakah dirinya harus menceritakan semuanya.

  " tidak perlu takut untuk bercerita dengan opa " ucap Ghafif meyakinkan shena.

  Shena pun menarik nafasnya dalam dan mulai menceritakan kronologi nya dari awal hingga ia yang berakhir bekerja di cafe.

   Ghafif menggeram tertahan mendengar cerita dari cucunya.

  Kini Ghafif tengah mengobrol empat mata dengan nathan tentunya. '' kenapa kamu tega dengan shena nathan? '' suara tegas itu masuk ke dalam indra pendengaran nathan

I'm the queen [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang