Chapter 4.

50 31 27
                                    

Happy reading

Shena terdiam dengan nafas tercekat saat bertemu pandang dengan netra hitam daddynya.

  Kini mereka duduk berhadapan di ruang kerja daddynya. Sial! Tubuhnya gemetaran.

  " Shena " ia menggigit bibirnya untuk mengusir rasa gugupnya.

  " I-iya dad " ucapnya sedikit terbata.

   " Sudah daddy bilang, lihat mata lawan bicaramu! " shena memilih tangannya.

  Dengan sedikit ragu ia mengangkat pandangannya lalu memberanikan diri menatap netra hitam di depannya.

  " Kenapa d-daddy p-panggil shena? " bisa ia dengar Nathan menghembuskan nafasnya panjang. Sungguh ia semakin takut di buatnya.

  " Fasilitas sudah daddy kembalikan, kembali ke rumah " ucap Nathan tegas.

   " S-serius? " Nathan mengangguk.

   " D-daddy ga m-marah sama shena kan? " Nathan menggeleng.

  Nathan berdiri yang membuat Shena reflek ikut berdiri. Nathan berjalan semakin dekat dengannya.

  Boleh kah ia mengharapkan sebuah- ah itu tidak akan terjadi.

  Harapannya buyar saat Daddynya berlalu begitu saja keluar dari ruang kerjanya.

  Shena menahan sesak di dalam dirinya. Ia memegang dadanya menahan sesak.

     Shena berjalan keluar dari ruang kerja Nathan dengan langkah tegas seakan tidak ada yang terjadi.

  Saat berjalan menuju kamarnya ia berpapasan dengan Alga yang keluar dari kamarnya.

  " Shen, Jalan-jalan yuk " Shena mengerutkan keningnya.

  " Tumben? " Alga tersenyum tipis.

  " Emang salah? " Shena menggeleng.

  " Nggak salah sih " Ucap shena.

  " Jadi mau ga? " Shena mengangguk singkat.

  " Bentar gue ganti baju dulu " Shena segera berlari ke kamarnya mengganti bajunya.

  Beberapa menit kemudian shena keluar dengan memakai baju bermodelkan Sabrina.

  " Ganti! " Ucap Alga kesal.

  " Apaan! " Ucap shena kesal.

  " Lo mau pamer atau apa pakai baju kayak gitu?! " Shena mendengus kesal.

  Ia masuk kembali lalu berganti baju dengan baju yang lebih tertutup.

   shena bersidekap dada menatap alga. " Udah kan?! " Ucap Shena sedikit nyolot.
 
  " Yaudah yok berangkat! " merekapun berjalan keluar.

  " eh-- tunggu-tunggu, pak aben mana? " tanya shena.

  " ngapain nyariin pak aben? Naksir lo? " shena menatap alga sinis.

I'm the queen [Slow Up]Where stories live. Discover now