52 : Dangerous Feeling : meeting the culprit

53 13 2
                                    

Vote, komen, follow

wkwk


Btw this is what we called "ceramah no jutsu" wkwk

.
.
.

Apa yang lebih menyenangkan dibanding hari sabtu yang damai dan tentram?

Di sebuah atap bangunan terbengkalai. Berdirilah seorang pria dengan rambut coklat pendek ikal dengan mata hijau zamrud, pakaiannya berupa setelan dengan warna coklat muda serta manik manik hijau di lehernya. Kedua tangannya di perban, begitu juga lehernya.

Dia menatap ke arah kota yang dulunya ramai oleh penduduk. Tempat itu kini berubah menjadi tempat tertinggal, tidak ada orang disana, hanya ada kucing dan hewan hewan liar lainnya.

Daerah tertinggal.

Begitu mereka dulu menyebutnya. Sebuah daerah yang dekat dengan perbatasan kota antara Yokohama dan Kota utama, yang mana tentu lokasinya berada di tepi laut. Sebuah tempat dimana mereka dulu membuang warga mereka yang mereka anggap tidak berguna.

Dazai menghela nafas," ... Rasanya seperti baru terjadi kemarin..."

"Jalan lebih cepat!"

Rasanya seperti baru kemarin dia melihat peristiwa kelam itu.

Pria itu mengangkat kedua bahunya dan berbalik arah,"jalan jalan sepertinya menyenangkan" ujarnya dengan senyuman konyol. Dia tidak memiliki hal yang banyak untuk di lakukan. Serahkan semuanya kepada Atsushi-kun dan Kunikida-kun lalu dia akan menjalankan bagiannya seperti biasa, dengan tambahan rempah seperti garam dan penyedap rasa.

Dia melompat turun dari gedung tersebut.

"Dazai-san!" Akutagawa dan Atsushi menggebrak pintu kantor ketika mereka kembali, mencari keberadaan sang maniak bunuh diri yang kini hanya menatap kosong ke arah televisi yang memunculkan statis seperti tv rusak.

Dazai tersenyum dan membalikkan badan,"oh kalian! Sudah pulang ya" .

Atsushi dan Akutagawa mengerutkan dahi.

Atsushi yang pertama kali mendekat,"apa maksudnya itu? Kenapa Nona bisa tertangkap!? Dazai-san, kau pasti tahu kan?"

Dazai melunturkan senyuman yang ada di wajahnya, dia berdiri dan menghela nafas,"ya, aku tahu"

Atsushi menggigit bibir bawahnya dan mencengkeram kerah baju Dazai,"kau tahu!? Bagaimana mungkin kau tidak memberitahu kami!? Jika begitu, kita bisa menyelamatkannya! Sekarang penjaga kota sudah hilang! Apa yang kau pikirkan?!"

"Oi Jinko" Akutagawa memegang bahu laki laki itu.

"Diam! Kau tidak tahu betapa stressnya aku dibuat oleh orang orang brengsek di Jepang ini!" Atsushu menepis tangan Akutagawa dan melepaskan cengkeraman tangannya dari keran Dazai,"selalu saja seperti ini! Aku tahu kita semua lelah! Aku lelah melihat kota kita selalu di injak injak dan di remehkan! Lalu ketika semuanya sudah damai mereka ingin mengambil kembali kota itu! Aku tidak habis pikir kenapa kita setuju untuk menjadi anjing peliharaan Jepang setelah semua yang mereka lakukan!" Ujarnya kesal, matanya berubah menjadi emas ketika dia menatap Akutagawa dengan marah.

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now