Halaman ketiga: Anggota kedua

10 8 0
                                    

So Junghwan—pria itu celingak-celinguk mencari sahabat nya entah kemana. Ia berinisiatif menanyakan kepada dua sahabat perempuan nya. Kebetulan sekali ia berpapasan dengan Sullyoon yang asik ber-selfie di lorong.

"Ouy kak Sullyoon!" panggil Junghwan membuat gadis itu terkejut.

"apa sih wan" sahut Sullyoon ketus.

"Lo liat Minaj kagak?" tanya nya.

"bukannya dia selalu bareng elo? hari ini gue belum liat dia"

"yaudah makasih" setelah itu Junghwan melenggang pergi.

Kali ini ia akan menemui Haerin, Haerin satu komplek dengan Niki. Ia mencari-cari di kelas namun nihil gadis bermata kucing itu tidak ada. Kali ini ia datang ke kantin biasanya gadis itu suka sekali pergi ke kantin saat pagi-pagi begini.

Benar saja ia melihat raga Haerin sedang makan, Ia menghampiri gadis itu dan langsung saja duduk tanpa permisi.

"Rin Lo tau Niki kagak?" tanya Junghwan seraya mengambil minuman Haerin tanpa izin.

"ya ampun kak jangan di minum juga! gak permisi dasar taik" kesal Haerin merebut kembali minumannya.

Junghwan merotasi kan bola matanya malas lantas mengulang pertanyaan "Lo tau gak Niki kemana ?"

"kata emaknya Niki belum pulang tadi malam sampai sekarang gak bisa di hubungi" jawab Haerin merubah  nadanya menjadi khawatir.

Junghwan terkejut ia baru mengetahui berita tersebut. Ia tak percaya padahal tadi malam Niki berpamitan pulang lebih awal kepadanya.

"yang bener aja nying!?" Junghwan menggebrak meja membuat seisi kantin memandang Junghwan dengan tatapan sinis. Sedangkan Junghwan tersenyum kaku lantas duduk dengan tenang kembali.

"gak usah ngatain kali, btw ayo cari kak Niki kasian emaknya" ajak Haerin.

"oke kita cari dia, kalau gue sempet ketemu dia udah gue betot tuh pala nya bikin khawatir emaknya aja" ujar Junghwan menyetujui ajakan Haerin.

"ajak kak Sullyoon sekalian".
























































•••


Setelah melakukan rapat Junghwan akan segera pulang, hari sudah semakin gelap. Ia takut pulang terlambat, takut ibunya khawatir. Maka dari itu ia tidak akan menunggu bus, karena bus selarut malam ini tidak akan datang menjemput nya.

Ia berjalan sendirian, ia merinding takut karena sekolah nya dan jarak dari rumahnya sangat jauh. Sedari tadi ia merasakan hawa yang dingin.

Di kegelapan malam seseorang dari arah berlawanan berjalan, sepertinya ia menghampiri Junghwan. Junghwan ketakutan setengah mati. Keringat dingin mengucuri pelipisnya.

Ternyata seseorang itu adalah gadis yang memakai seragam yang sama dengannya. ia mencoba menyipitkan matanya hendak melihat wajah gadis tersebut karena penasaran ia melajukan langkah kakinya.

Dia sangat amat tahu orang di depannya ini gadis tersebut berjalan melalui Junghwan. Ia kira gadis itu menghampiri nya. Sudah cukup jauh dari belakang Junghwan gadis itu berhenti lantas membalikkan badannya serta senyum miring tercetak. Junghwan tahu gadis itu berhenti berjalan di belakang nya dan sedang tersenyum sebab Junghwan sempat mengintip pergerakan gadis tersebut.

"So Junghwan, benarkan?" tanya gadis itu dari arah belakang.

Junghwan berhenti melangkah dan membalikkan badannya tersenyum kaku "ah ia, k-kenapa?"

Gadis itu melangkah kakinya menghampiri Junghwan yang masih berdiam diri  tempat. Lalu gadis itu menepuk bahu Junghwan dengan senyuman misterius.

"Selamat Junghwan kamu terpilih" setelah itu pandangan Junghwan memburam dan gelap menyapa nya.










•••

Setelah kalian baca ini, gimana perasaan kalian? B aja?

Gimana menurut kalian dengan Cerita baru aku?
Part kali ini dikit banget

The AlgaireWhere stories live. Discover now