Halaman keempat: anggota ketiga

12 9 0
                                    

Pagi ini Sullyoon tampak khawatir terlihat dari rautnya. Sebab tadi pagi orang tua Junghwan menghubungi nya karena anak mereka tak kunjung oulang dan ia juga baru tahu kabar bahwa Niki juga menghilang selama dua hari ini ia menerima kabar itu dari Haerin.

Sullyoon saat ini tengah bersama dengan Haerin yang sama-sama pusing dengan kehilangan kedua temannya.

"Kok aneh ya?" tiba-tiba Haerin bercelutuk.

Sullyoon memicingkan alisnya "aneh gimana?" tanya nya.

"yang hilang itu sahabat kita, apa jangan-jangan setelah Junghwan gue lagi" jawabnya membuat Sullyoon membekap mulut Haerin dengan roti yang ia bawa dari rumah.

"itu mulut kok ngasal banget mau gue sleding ha?" kesal Sullyoon membuat Haerin berdecak malas.

"mungkin sehabis Junghwan kalian yang jadi target selanjutnya" tiba-tiba ada seseorang yang bercelutuk di belakang mereka.

Sullyoon dan Haerin menoleh ke arah orang tersebut. Ternyata murid baru itu namanya Hong Eunchae.

Sullyoon kesal dengan orang tersebut "kalau ngomong jangan ngawur Lo, Lo gak tau apa-apa" sinisnya.

"aku? aku tau kok" ucapnya singkat setelah itu pergi entah kemana.

Sullyoon pun di buat penasaran dengan ucapan Eunchae tadi. Haerin hanya diam saja pikiran nya sedang bergelut saat ini.

"kak kalau cewek tadi beneran gimana?" tanya Haerin tiba-tiba.

"Lo percaya? bego dong" Sullyoon mulai kesal.

"oh" sahut Haerin pergi dari kelas meninggalkan Sullyoon sendirian.












•••


"kak ayo pulang" ajak Haerin menarik tangan Sullyoon.

"gak deng gue lagi ada piket, Lo duluan aja" Sullyoon menolak Haerin. Haerin baru ingat hari Sabtu ini adalah piket Sullyoon.

Haerin menepuk jidatnya "ah iya, gue lupa kak, tapi gue tunggu aja deh"

Sullyoon merotasi kan bola matanya malas "duluan aja gue gak papa" usirnya halus.

"gak kak gue takut Lo bernasib kek Niki dan Junghwan" lirinya yang masih di dengar oleh Sullyoon.

"aaaaah so sweet banget ni, ceritanya elo takut kehilangan gue dong" Sullyoon menggoda Haerin dengan memukul-mukul lengan Haerin. Ia memukulnya tidak keras kok.

"gak, gue cuma kasian orang tua elo" balas Haerin ketus.

Sullyoon pun mendorong Haerin keluar kelas  "pergi sono tenang aja gak ada yang mau nyulik gue yang imut ini"

Haerin membuat ekspresi seolah-olah mau muntah "iyain biar seneng" Setelah itu Haerin melenggang pergi alias pulang.

Sullyoon kini membersihkan kelasnya sendirian, sebenarnya hari ini ada tiga orang yang piket termasuk Sullyoon tapi amat di sayangkan satu orang yang melaksanakan tugas nya menghilang, sedang kan satunya kabur dari piket.

"ck, kek nya gue murid teladan deh" monolog nya.

Sempat-sempatnya ia melihat arloji yang terpasang di lengannya. Ia melihat pada jam tangan berwarna pink tersebut, waktu menunjukkan pukul 19:20.

Karena tak mau lama-lama di sini Sullyoon mempercepat gerakannya agar cepat selesai. Tiba-tiba suara ketukan di kelas membuat Sullyoon tersentak.

Pintu terbuka memperlihatkan seorang gadis yang tadi pagi membuat Sullyoon pemasaran. Gadis itu menghampiri Sullyoon dengan wajah datarnya.

" Lo ngapain di sini?" tanya Sullyoon sedikit galak.

"bantuin kamu" jawabnya singkat padat dan jelas.

"ha?  tapi kan piket elo belum di tentuin" heran Sullyoon melanjutkan kegiatan menyapunya yang sempat tertunda.

"ha kamu tau juga" ujarnya membuat Sullyoon berhenti.

"aku kesini karena pengen ngomong sesuatu sama kamu" ujarnya lagi . Sullyoon langsung saja mengalihkan atensinya.

"ngomong apa?" tanya Sullyoon memicingkan alisnya

Gadis itu mendekati Sullyoon, sekarang mereka berhadap-hadapan. Sullyoon memasang raut heran sedangkan gadis di depannya memasang wajah datar.

"tadi pagi aku kan ngomong sama kamu kan?" gadis tersebut menyilang kedua tangannya di perut.

"o-ouh soal temen gue yang ilang itukan, nah Lo ngingetin. Maksudnya elo tentang 'aku tau kok' itu gimana?"

gadis tersebut langsung tersenyum penuh arti "iya aku tau, Niki dan Junghwan dimana" bebernya.

"ha? dimana sekarang? tunggu-tunggu kok Lo bisa tau?" tanyanya bertubi-tubi.

"soalnya aku yang nyulik" jawabnya membuat Sullyoon menjatuhkan Ganggang sapu.

"h-ha?"

"selamat Sullyoon kamu terpilih." gadis tersebut menepuk pundak Sullyoon. Sullyoon tiba-tiba saja jatuh pingsan.

The AlgaireDonde viven las historias. Descúbrelo ahora