Bagian:18

3.2K 309 3
                                    

Happy Reading

Christy berjalan di bawah sinar bulan yang terang, hatinya masih dipenuhi luka dan kecewa, matanya tak henti menjatuhkan air mata, Christy masih tak menyangka hal seperti ini yang dahulu sewaktu-waktu terlintas di pikirannya seperti angin lewat menjadi kenyataan. Dia memang bukan bagian dari keluarga itu, Christy kebingungan harus kemana lagi, tidak ada tempat untuk pulang, tidak ada rumah, Aku mau minta bantuan Adel, pikirnya, namun ia urungkan niatnya karena tak ingin banyak merepotkan anak itu, meskipun Christy tahu Adel akan berkata sebaliknya.

Christy hanya dibekali dengan beberapa pakaian dan uang tabungan secukupnya, mungkin cukup untuk biaya hidupnya selama dua pekan.

"Aku harus gimana?"gumam Christy mengusap kedua matanya.

Christy berjalan tanpa arah tujuan, perutnya berbunyi karena lapar, kini Christy mempunyai tujuan pertama, yaitu mencari makanan untuk ia makan, Christy teringat tukang nasi goreng tempat ia pertama kali bertemu dengan Ara, dan Christy memutuskan untuk menuju tempat itu.

"Bang nasi goreng satu makan disini"ucap Christy pada penjual nasi goreng itu.

"Siap neng"

Hari ini tempat ini tampak sepi, sepi sekali yang makan di tempat ini berbeda saat Christy pertama kemari.

"Sepi banget ya bang?"tanya Christy.

"Iya, tapi biasanya ada sih langganan saya yang suka makan disini, beberapa menit lagi mungkin Dateng"jawabnya. Christy membulatkan mulutnya seraya mengangguk sebagai respons.

Pikirannya kembali pada percakapannya dengan Cio beberapa jam yang lalu.  Hatinya masih terasa berat, namun yang bisa ia lakukan saat ini adalah duduk sambil menunggu nasi goreng pesanannya datang. Mencoba bergelut dengan pikirannya untuk tidak peduli apa yang telah terjadi dan fokus pada apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

"Bang nasi goreng nya satu dibungkus"

"Eh.. langganan saya Dateng nih, siap neng Ara"

Christy langsung menoleh ke tempat Ara berdiri, mata mereka saling bertemu tanpa sengaja.

"Christy?"

"Eh bang gajadi di bungkus makan disini aja"ujar Ara setelah melihat Christy disana.

"Ohhh iya iya"

Ara langsung menarik bangku di samping Christy menatap Christy heran. Dengan mata yang sembab serta membawa tas berukuran besar di malam hari seperti sedang minggat.

"Kok gajadi di bungkus kak?"tanya Christy dengan senyuman ceria berusaha mengalihkan pikiran Ara tentang dirinya.

"Kamu mau kemana malam-malam gini? Bawa tas sebesar ini pula"tentu saja Ara tak terkecoh dengan trik seperti itu, terlalu pasaran.

Wajah Christy berubah lesu, Ara menatap lekat wajah Christy, apa ia kecewa karena usahanya untuk mengelabui Ara gagal, atau karena bingung harus menjawab apa.

"Cerita aja gapapa" ujar Ara sembari mengusap punggung lengan Christy.

"Aku..."jawab christy ragu.

"Aku udah tau semuanya tentang kamu, jadi kmu tenang aja"Ara berusaha meyakinkan Christy.

"Maksudnya?... Kakak tau dari mana?"tanya Christy kebingungan.

Malaikat Kecil,Christy! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang