Bab 9 - Pewaris Ayah

3.2K 480 19
                                    


Nyonya Atmajaya menjadi kesal, dia bahkan menyesali perjodohan yang dia lakukan karena sikap Larisa rupanya sangat jauh dari yang dia harapkan. Hingga saat suaminya meninggal, Nyonya Atmajaya menjadi semakin membenci Larisa.

Baginya, Larisa adalah sumber dari segala masalah di dalam keluarga besarnya. Dia ingin Raveno segera menemukan perempuan itu dan merebut paksa cucunya agar perempuan itu mengerti apa yang dirasakannya saat orang yang dia cintai direnggut dari pelukannya...

Raveno menatap sang ibu, kemudian dia sedikit tersenyum dan menjawab, "Ya. Cepat atau lambat, Zayn akan kembali tinggal di sini, Mama sabar saja, oke."

"Kamu serius? Kamu mau rebut Zayn?" tanya sang ibu dengan penuh semangat.

"Lebih dari itu," ucap Raveno dengan penuh arti. Sebelum kemudian dia meninggalkan ibunya yang berdiri di ruang tamu dengan ekspresi wajah bahagia. Akhirnya... dia akan bertemu cucunya lagi... dan Larisa, semoga saja perempuan itu mendapatkan balasan atas perbuatannya... semoga saja... ucap Nyonya Atmajaya dalam hati...

*********************

Bab 9 – "Pewaris Ayah"

Raveno benar-benar melakukan apa yang dia katkan kemarin. Pagi-pagi sekali, beberapa orang datang ke rumah Larisa untuk memasang teralis, lalu mengganti pintu-pintu yang kata Raveno sudah tak layak pakai.

Larisa hanya bisa mengalah dan membiarkan saja pria itu melakukan hal tersebut. Toh, benar apa kata Raveno bahwa itu juga demi kebaikan Zayn, agar mereka aman dan nyaman.

Kini, Larisa dan Zayn sudah tampak rapi karena seperti yang dikatakan Raveno bahwa pria itu akan mengajak Zayn jalan-jalan.

Tampak Raveno datang, melihat para pekerja yang dia pekerjakan untuk memperbaiki rumah konrtrakan Larisa.

Pada saat itu, Larisa mendekat ke arahnya. "Aku tidak mungkin meninggalkan rumah saat ada para pekerja."

Raveno menatapnya seketika, dan hal tersebut membuat Larisa menundukkan kepalanya. Ya, berada di dekat ini dengan Raveno, dan ditatap seperti ini oleh pria itu membuat Larisa tak sanggup.

"Kenapa? Mereka bisa tetap bekerja tanpa ada pemilik rumah. Kalau kamu khawatir, akan kukirim orang untuk mengawasi mereka."

"Bukan gitu, tapi..."

"Atau kalau enggak, kamu boleh tinggal, biarkan Zayn keluar denganku," ucap Raveno lagi dengan tatapan penuh arti.

Larisa mengangkat wajahnya seketika menatap Raveno. Jelas dia tidak akan membiarkan Zayn pergi hanya berdua dengan Raveno. Meski Raveno adalah ayah kandung Zayn, Larisa masih belum bisa mempercayai pria ini sepenuhnya.

"Tidak, aku akan ikut dengan kalian," jawab Larisa tegas.

Raveno malah tersenyum dengan jawaban Larisa tersebut,. "Bagus, kalau begitu, ayo kita berangkat," ajaknya.

Larisa menghela napas panjang. Hanya hari ini saja kan? Ya, semoga saja setelah ini Raveno tidak akan mengganggunya dan juga Zayn lagi...

****

Mereka menuju ke sebuah pusat perbelanjaan. Itu adalah mall yang sangat besar yang diatasnya terdapat bangunan apartmen mewah. Zayn tampak sangat antusias ketika mobil yang mereka tumpangi masuk ke area mall tersebut lalu berhenti di sebuah tempat parkir khusus yang telah disediakan.

Raveno lalu menghubungi seseorang mengatakan bahwa dirinya sudah sampai dan kini sedang berada di tempat parkiran, ketika mereka keluar dari dalam mobi, seorang pria berpakaian rapi datang memberi salam pada Raveno, kemudian mempersilahkan Raveno untuk masuk ke dalam mall tersebut.

EX HUSBANDWhere stories live. Discover now