Bab 10 - Menginap

3.2K 474 24
                                    

"Mungkin sekarang kamu belum mengerti, tapi nanti, Ayah akan mengajarkan semua yang Ayah tahu padamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mungkin sekarang kamu belum mengerti, tapi nanti, Ayah akan mengajarkan semua yang Ayah tahu padamu. Kelak, kamu akan menjadi pria hebat yang akan memiliki banyak gedung seperti ini. Kamu mau, kan?" tanya Raveno.

"Beneran Yah?" Zayn malah bertanya balik karena dia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Raveno.

"Ya. Kalau kamu ikut Ayah, kamu akan tahu bahwa kamu akan memiliki banyak hal yang tidak dimiliki orang lain. Gimana, kamu mau?" tanya Raveno lagi.

"Zayn mau Yah!" seru Zayn dengan gembira dan dengan penuh semangat.

Raveno tampak tersenyum puas, dia menatap Larisa seolah-olah menunjukkan bahwa Zayn akhirnya lebih memilihnya. Sedangkan Larisa, dia tak bisa berkata apapun. Hanya matanya yang tampak menunjukkan kesedihan. Sedih karena dia kalah, sedih karena dia tak bisa mewujutkan keinginan Zayn, dan sedih, karena mungkin dia akan kehilangan putranya itu kelak.

Ya Tuhan! Apa yang harus dia lakukan selanjutnya? Haruskah dia hanya menyerah dengan keadaan?

***************************

Bab 10 – Menginap

Larisa tampak sedikit panik ketika dia melihat mobil yang dikemudikan oleh Raveno kini malah berbelok berlawanan dari arah menuju ke rumah kontrakannya. Memangnya mereka akan kemana?

"Bukankah kamu salah belok?" tanya Larisa kemudian. Dia hanya ingin tahu kemana Raveno akan membawa mereka.

"Tidak. Ini jalan yang benar," Raveno menjawab dengan santai.

"Kemana? Arah rumahku bukan ke sini," ucap Larisa kemudian.

"Ke rumahku," jawab Raveno siangkat.

"Tapi..."

"Ke rumah Ayah?" ucapan Larisa dipotong oleh pertanyaan Zayn yang tampak antusias hingga Larisa tak mampu memprotes ketidak setujuannya atas sikap Raveno yang suka seenaknya sendiri ini.

"Ya. Oma pengen ketemu sama kamu. Katanya dia sudah kangen banget sama kamu," jawab Raveno pada Zayn.

"Oma?" tanya Zayn.

"Ya. Oma itu ibunya Ayah. Zayn pasti suka sama Oma, karena Oma akan sayang sama Zayn dan akan menuruti apapun keinginan Zayn. Zayn mau ke sana menemui Oma, kan?" tanya Raveno pada Zayn, namun kini tatapan mata tajamnya menuju ke arah kaca spion, tempat dimana Larisa juga menatapnya dari sana.

"Ya Ayah! Zayn mau!" seru Zayn dengan antusias.

Raveno tersenyum puas, lagi-lagi tatapan matanya tertuju pada Larisa, sedangkan Larisa kembali hanya diam dan tak dapat melakukan apapun. Dia tak mungkin melarang Zayn, Zayn pasti akan sedih jika dia melarangnya. Namun di sisi lain, Larisa takut bahwa semua ini akan berakhir dengan Zayn meninggalkannya dan memilih untuk tetap bersama dengan Raveno. Astaga... apa yang harus dia lakukan selanjutnya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EX HUSBANDWhere stories live. Discover now